Senin 07 Aug 2023 10:00 WIB

Desa Wisata Religi Astana Cirebon Makin Dicari Wisatawan Mancanegara

Sebelum berwisata religi ke luar negeri, Astana juga termasuk kental wisata Islam.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Lida Puspaningtyas
Peziarah di makam Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Rabu (5/6).
Foto: Republika/Fuji E Permana
Peziarah di makam Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Rabu (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menetapkan Desa Wisata Religi Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, menjadi salah satu dari 75 desa wisata terbaik dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Sandiaga mengatakan, dari 4.000 desa yang mendaftar dalam ajang ADWI, sebanyak lima persennya merupakan desa religi. Desa Wisata Religi merupakan yang terbaik karena memiliki potensi besar.

‘’Desa wisata ini tidak hanya mengundang wisatawan dari dalam negeri saja, tetapi juga dari luar negeri. Laporan dari kepala desa, wisatawan dari Brunei Darusalam dan Malaysia juga datang,’’ kata Sandiaga, saat mengunjungi Desa Astana, Ahad (6/8/2023).

Saat tiba di Desa Astana , Sandiaga diarak menggunakan kereta kencana sejauh 200 meter, dari jalan masuk hingga pintu gerbang Makam Sunan Gunung Jati.

Di dalam komplek makam itu terdapat makam Sunan Gunung Jati, yang merupakan Wali Songo penyebar agama Islam di tanah Jawa. Sunan Gunung Jati juga merupakan sultan pertama Kasultanan Cirebon yang semula bernama Keraton Pakungwati.

Untuk menunjang aktivitas kepariwisataan, di Desa Astana terdapat sejumlah homestay yang bisa disewa oleh para peziarah. Harga sewa untuk satu rumah relatif terjangkau, hanya Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu.

Saat momen tertentu, sejumlah kegiatan budaya dilaksanakan di Desa Wisata Religi Astana, diantaranya grebeg syawal, nadran, dan upacara adat mapagsri.

Selain itu, di desa tersebut juga terdapat beberapa ragam kuliner khas untuk memanjakan lidah para pengunjung. Mulai dari empal gentong, docang, nasi lengko, intip (kerak nasi), emping melinjo, emping amba, dan kerupuk lambak.

Bupati Cirebon, Imron bersyukur atas penetapan Desa Astana yang masuk dalam 75 ADWI. Dia berpesan agar seluruh masyarakat, khususnya Desa Astana, bisa menjaga keasrian, ketertiban, dan kebersihan.

Imron pun berharap, masyarakat Indonesia yang hendak berziarah ke luar negeri, bisa datang terlebih dahulu ke Cirebon. Sebab, Cirebon merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam peradaban Islam.

‘’Dan wali juga salah satunya ada di sini,’’ cetus Imron.

Seperti diketahui, ADWI merupakan ajang pemberian penghargaan kepada desa wisata yang memenuhi kriteria penilaian Kemenparekraf/Baparekraf. ADWI 2023 juga diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement