Selasa 18 Nov 2025 11:29 WIB

BTN Resmi Spin-Off UUS, BSN Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua

Pemisahan ditempuh melihat prospek ekonomi syariah yang terus tumbuh.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam RUPSLB BTN di Menara BTN Jalan Gajah Mada Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Foto: Dian Fath Risalah/Republika
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam RUPSLB BTN di Menara BTN Jalan Gajah Mada Jakarta, Selasa (18/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – BTN resmi memisahkan unit usaha syariah (UUS) dan mengalihkan seluruh aset serta kewajibannya kepada Bank Syariah Nasional (BSN). Keputusan RUPSLB tersebut menjadikan BSN calon bank syariah terbesar kedua di Indonesia dengan aset menembus Rp70 triliun.

“Oleh karena itu, perseroan selaku bank umum konvensional wajib melakukan pemisahan atau spin-off UUS,” kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam RUPSLB BTN di Jakarta, Selasa (18/11/2025).

Baca Juga

BTN menegaskan nilai aset UUS telah melewati batas ketentuan Pasal 59 POJK 12/2023 sejak akhir 2023. Laporan keuangan menunjukkan UUS BTN mengantongi aset Rp54,3 triliun pada Desember 2023.

Nixon menyebut pemisahan ditempuh melihat prospek ekonomi syariah yang terus tumbuh. Ia menilai langkah tersebut memperkuat peran BTN dalam ekosistem perbankan nasional.

“Dengan demikian, sinergi antara BUS dan induknya dapat terjalin lebih erat guna meningkatkan kualitas produk dan layanan,” ujarnya.

Agenda spin-off ini juga mengikuti arah Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah (RP3SI) 2023–2027 yang mendorong konsolidasi UUS. Kebijakan itu memperluas akses layanan syariah dan memperkuat dukungan pembiayaan bagi sektor UMK.

Dari sisi kinerja, UUS BTN mencatat pertumbuhan solid dalam lima tahun terakhir. Aset tumbuh 16,36 persen, pembiayaan 15,04 persen, dan DPK melonjak 20,12 persen secara CAGR 2020–2024.

Kontribusi UUS pada total aset BTN ikut meningkat menjadi 12,90 persen pada 2024. Jaringan layanan syariahnya juga telah mencapai ratusan titik di berbagai daerah.

Infrastruktur teknologi UUS dinilai siap berdiri mandiri karena sebagian besar sudah terpisah dari induk. SDM khusus syariah juga dianggap mampu menopang operasional setelah spin-off.

“Pertumbuhan yang konsisten ini menunjukkan kesiapan UUS BTN untuk berdiri sendiri sebagai entitas bank umum syariah penuh,” kata Nixon.

Seluruh hak dan kewajiban UUS BTN akan dialihkan ke BSN pada RUPSLB 19 November 2025. Setelah penggabungan dengan Bank Victoria Syariah, aset BSN diproyeksikan mencapai Rp71,3 triliun.

BTN menyiapkan Group Principle Guideline untuk memastikan tata kelola antara induk dan anak lebih seragam. Pedoman itu mengatur standardisasi kebijakan, akuntabilitas, dan kepatuhan regulasi.

Dalam menghadapi persaingan perbankan, BSN bakal menjalankan Corporate Plan 2025–2029. Fokusnya memperkuat pembiayaan syariah berkelanjutan, menurunkan NPF, meningkatkan dana murah digital, memperluas pendapatan nonbunga, serta memperbesar akses pembiayaan rumah bagi kelompok berpenghasilan rendah dan milenial.

Sebagai induk, BTN memastikan dukungan penuh terhadap ekspansi BSN. Sinergi diharapkan menciptakan pertumbuhan seimbang antara bisnis konvensional dan syariah.

“Dengan disetujuinya pemisahan ini, seluruh hak, kewajiban, dan tanggung jawab UUS BTN akan beralih kepada BSN secara efektif pada tanggal efektif pemisahan yang akan ditetapkan dalam waktu dekat,” ujar Nixon.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement