Rabu 05 Jul 2023 13:59 WIB

Sulsel Dorong Sertifikasi Halal Produk UMKM Agar Rambah Pasar Global

Penguatan UMKM masyarakat akan berimbas pada pembangunan ekonomi daerah.

Petugas melayani pelaku usaha yang mengajukan permohonan sertifikasi halal (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Petugas melayani pelaku usaha yang mengajukan permohonan sertifikasi halal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berupaya mendorong terlaksananya sertifikasi halal produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) agar mampu menjangkau pasar global.

"Kita berharap di samping meningkatkan kualitas produk, kita juga mendorong adanya semacam verifikasi produk, seperti sertifikasi halal agar bisa merambah pasar global," kata Penjabat Sekretaris Daerah Sulawesi Selatan Andi Darmawan Bintang saat membuka Makassar International Halal Trade dan Bisnis (Mihrab) Summit dan Expo, dan Silaturahmi Bisnis Internasional (Silabis) yang digelar Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Sulsel di Makassar, kemarin.

Baca Juga

Darmawan mengakui, tantangan perekonomian dunia masih terus bergejolak dan sampai saat ini masih mengancam perekonomian nasional. Namun, penguatan usaha kecil menengah (UKM) di tengah masyarakat akan menumbuhkan pemikiran yang baru di dalam pembangunan ekonomi daerah yang berdaya saing baik secara lokal, nasional, maupun internasional.

Darmawan juga mengatakan, Mihrab Summit dan Expo menjadi contoh kepedulian terhadap kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat di era globalisasi. Melalui kegiatan tersebut, Pemerintah Provinsi Sulsel terus menggalakkan pembangunan ekonomi masyarakat menuju perkembangan ekonomi digital dan global.

Namun, tetap diharapkan pada transfer teknologi ramah lingkungan, dan peningkatan kualitas produk unggulan daerah dan produk halal untuk memasuki pasar ekspor. "Selain itu, dibutuhkan pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan yang lebih menekankan pada aspek pengetahuan dan inovasi," ujar Darmawan.

Sementara itu, Ketua Umum ISMI Ilham Akbar Habibie menjelaskan penyelenggaraan Mihrab yang pertama kali dilakukan di Makassar ini menjadi gambaran kekuatan para saudagar suku Bugis, Makassar, dan suku lainnya dalam dunia perdagangan dan perantauan di seluruh dunia. Dengan semangat itulah, kata dia, kegiatan ini menjadi wadah bagi para saudagar Muslim Indonesia dan dari berbagai negara lainnya untuk bisa mencari peluang kerja sama.

"Orang orang yang ada di sini dari berbagai suku Bugis, Makassar, dan suku lainnya memang dari dulu sudah aktif dengan perdagangan, perantauan, dan misinya ke seluruh dunia," ujar dia

ISMI merupakan organisasi Saudagar Muslim yang didirikan sejak 10 tahun yang lalu dengan tujuan untuk mempersatukan semua pengusaha Muslim Indonesia agar bisa bersama-sama mendukung dan mengembangkan usaha antarsesama Muslim Indonesia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement