Senin 15 May 2023 22:11 WIB

Pemilu Turki Pengaruhi Hubungan Bisnis dengan Indonesia?

Turki menempati posisi ke-12 di dunia dan kelima di Eropa dalam hal kapasitas EBT.

Rep: Novita Intan/ Red: Lida Puspaningtyas
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) saat meninjau logistik bantuan yang akan dikirimkan untuk korban gempa Turki dan Suriah di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (21/2/2023). Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan untuk korban gempa Turki dan Suriah berupa 140 ton bahan makanan dan logistik yang dibutuhkan korban gempa.
Foto:

Kerja sama energi

Selanjutnya, delegasi kemudian mengadakan pertemuan dengan Ebru Dicle, Sekretaris Jenderal TUSIAD, yang merupakan asosiasi para pengusaha di Turki dan dilanjutkan di kantor Karpowership (Karadeniz Holding), perusahaan terkemuka dunia sektor energi yang beroperasi di 20 negara termasuk Indonesia.

Di Asia Tenggara, Indonesia merupakan proyek pertama Karpowership. Pada 2015 dan 2016, Karpowership menandatangani lima kontrak dengan PT PLN Persero untuk membangun pembangkit listrik dengan total 1.000 MW dalam jangka waktu lima tahun. Melalui pembangkit ini, Karpowership telah memasok 30 persen kebutuhan listrik Sulut, 55 persen Nusa Tenggara Timur 80 persen Ambon, serta 10 persen total kebutuhan listrik Medan.

Kerja sama perdagangan

Pertemuan bisnis bersama Sekib Avdagic, Presiden Istanbul Chamber of Commerce (ITO). Hampir semua perusahaan besar Turki berlokasi di Istanbul dan menjadi anggota ITO. Delegasi kemudian melanjutkan pertemuan dengan Rıfat Hisarcıklıoğlu, President of TOBB yang merupakan mitra kerja sama dengan Kadin Indonesia. Terakhir, delegasi mengadakan makan malam dan dialog bisnis dengan Presiden Kale Group, Zeynep Bodur Okyay di kediamannya.

Pertemuan delegesi B20 dan Kadin Indonesia dengan Rıfat Hisarcıklıoğlu, President of TOBB sangat penting bagi kedua belah pihak. Kadin Indonesia dan TOBB berkomitmen akan memperkuat kerja sama satu sama lain demi meningkatkan perdagangan, bisnis komersial dan investasi antara kedua negara.

Volume perdagangan antara Turki dan Indonesia sebesar 1,5 miliar dolar AS. Angka ini jauh di bawah potensi yang dapat digali jika melihat total populasi kedua negara yang berjumlah 350 juta jiwa.

Selain itu, Indonesia pun dapat belajar banyak dari konsep Public Private Partnership (PPP) Turki yang telah menjadi rujukan dunia. Adapun mayoritas proyek besar di Turki berhasil dilakukan melalui model PPP dan perusahaan konstruksi Turki berada urutan kedua dunia setelah perusahaan China.

 

Potensi kerja sama energi terbarukan

Terkait dengan agenda ekonomi hijau dan berkelanjutan, Turki merupakan salah satu negara terdepan yang perlu diteladani. Saat ini, Turki menempati posisi ke-12 di dunia dan kelima di Eropa dalam hal kapasitas terpasangnya dalam energi terbarukan. Turki bahkan menempati urutan pertama di Eropa dalam kapasitas terpasang panas bumi dan kedua di Eropa dalam kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga air.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement