Senin 15 May 2023 17:35 WIB

Daftar Kebijakan Ekonomi Kontroversial Erdogan

Erdogan bertekad memperpanjang kekuasaannya dalam pemilihan presiden.

Rep: Novita Intan/ Red: Lida Puspaningtyas
 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) dan istrinya Emine memberi isyarat kepada para pendukungnya di markas partai, di Ankara, Turki, Senin dini hari, (15/5/2023). Erdogan yang telah memerintah negaranya dengan cengkeraman yang semakin kokoh selama 20 tahun, adalah terkunci dalam perlombaan pemilihan yang ketat pada hari Minggu, dengan kemungkinan menang atau kalah melawan penantang utamanya saat suara terakhir dihitung.
Foto: AP Photo/Ali Unal
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) dan istrinya Emine memberi isyarat kepada para pendukungnya di markas partai, di Ankara, Turki, Senin dini hari, (15/5/2023). Erdogan yang telah memerintah negaranya dengan cengkeraman yang semakin kokoh selama 20 tahun, adalah terkunci dalam perlombaan pemilihan yang ketat pada hari Minggu, dengan kemungkinan menang atau kalah melawan penantang utamanya saat suara terakhir dihitung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Turki menghadapi permasalahan ekonomi sangat serius dalam beberapa tahun terakhir. Presiden Recep Tayyip Erdogan menyebut ekonomi Turki sebagai segitiga setan meliputi suku bunga tinggi, inflasi tinggi, dan fluktuasi kurs mata uang Lira.

Erdogan dan Turki memilih caranya sendiri untuk memperbaiki perekonomian mereka. Erdogan sebagai kaum anti ortodoks tidak terbawa arus utama untuk mendorong pemulihan ekonomi ala kaum liberalis.

Baca Juga

 

Gonta-ganti Gubernur Bank Sentral

Ketika urusan suku bunga mengejutkan, Erdogan tiba-tiba memecat Gubernur Bank Sentral Turki Naci Agbal. Padahal Agbal baru menjabat kurang dari lima bulan dan menjadi gubernur bank sentral ketiga yang digulingkan oleh Erdogan sejak pertengahan 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement