Rabu 10 May 2023 16:22 WIB

Prudential Syariah Kelola Kontribusi Bruto Melebihi Rp 2,3 Triliun

Klaim yang dibayarkan sejak setahun spin off mencapai Rp 1,7 triliun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
President Director of Prudential Syariah Omar Anwar Sjawaldy menjelaskan kinerja Prudential Syariah setahun setelah spin off pada April 2022 di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (10/5/2023).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
President Director of Prudential Syariah Omar Anwar Sjawaldy menjelaskan kinerja Prudential Syariah setahun setelah spin off pada April 2022 di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (10/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prudential Indonesia menjadi perusahaan joint venture pertama yang melakukan spin off unit usaha syariah menjadi entitas baru yaitu PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) pada April 2022. President Director of Prudential Syariah Omar Anwar Sjawaldy mengatakan sejak spin off, Prudential Syariah dipercaya untuk mengelola kontribusi bruto lebih dari Rp 2,3 triliun.

"Selama satu tahun perjalanan Prudential Syariah, kami berkomitmen untuk terus mengutamakan kebutuhan para peserta dengan menyediakan akses perlindungan komprehensif yang sesuai dengan prinsip syariah, berkah, dan amanah di setiap jenjang kehidupan," kata Omar dalam konferensi pers di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Baca Juga

Dia menuturkan, saat ini Prudential Syariah juga berhasil mengantongi pengelolaan total aset hingga Rp 6,7 triliun. Selain itu, Prudential Syariah juga mencatat klaim yang dibayarkan sejak setahun spin off mencapai Rp 1,7 triliun.

Omar menilai, angka klaim yang dibayarkan Prudential Syariah tersebut cukup besar. "Ada 520 ribu peserta memberikan kontribusinya dan dari klaim tersebut sebanyak 38 ribu yang dibantu," ucap Omar.

Omar memastikan, Prudential Syariah semakin memperkuat perannya sebagai Perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia dan kontributor ekonomi Syariah. Dia menegaskan, Prudential Syariah juga sudah menyiapkan strategi untuk berkembang pada tahun ini.

"Kami akan menjalankan tiga strategi utama yaitu inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi," ucap Omar.

Omar memproyeksikan pangsa pasar asuransi syariah di Indonesia akan terus berkembang. Terlebih, sebanyak 87 persen masyarakat di Indonesia merupakan muslim.

"Ini merupakan potensi pasar yang besar makanya kami spin off. Kami akan serius menggarap pangsa pasar yang luas," tutur Omar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement