REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Jago Tbk mencatat kinerja positif penyaluran kredit dan pembiayaan syariah. Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar mengatakan sepanjang 2022, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago mencapai Rp 9,43 triliun.
"Angka ini (penyaluran pembiayaan syariah) tumbuh 76 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 5,37 triliun," kata Kharim dalam konferensi pers di kantor Bank Jago, Jakarta, Jumat (17/3/2023).
Kharim menuturkan, pertumbuhan tersebut tercapai karena strategi penyaluran kredit dan pembiayaan syariah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra. Beberapa di antaranya seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya.
Dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat, Kharim memastikan Bank Jago akan menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah secara hati-hati dan terukur. "Ini dengan tetap memperhatikan peluang ekspansi yang ada," ucap Kharim.
Hal tersebut tersebut terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL)
gross pada level 1,8 persen. Kharim menegaskan, level NPL Bank Jago berada dawah rata-rata industri perbankan.
"Untuk bertumbuh secara cepat dan solid, kami percaya kolaborasi adalah cara yang paling efektif. Kami melakukannya dengan tetap memperhatikan risiko kredit agar Bank Jago dapat tumbuh secara berkelanjutan,” jelas Kharim.