Selasa 07 Mar 2023 20:33 WIB

WNI Usaha Produk Halal di Jepang, Wapres Minta BSI Salurkan Pembiayaan

Wapres mendorong BSI membantu pelaku industri halal di Jepang.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Presiden Maruf Amin. Wapres mendorong Bank Syariah Indonesia (BSI) membantu pelaku industri halal Indonesia di Jepang dalam segi pembiayaan.
Foto: Dok.BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin. Wapres mendorong Bank Syariah Indonesia (BSI) membantu pelaku industri halal Indonesia di Jepang dalam segi pembiayaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong Bank Syariah Indonesia (BSI) membantu pelaku industri halal Indonesia di Jepang dalam segi pembiayaan. Ini karena pembiayaan menjadi salah satu masalah bagi para pelaku usaha, termasuk pelaku industri halal di Jepang. Bank Syariah Indonesia diharap menjadi lembaga perbankan yang diharapkan mampu menjadi solusi bagi  permasalahan tersebut.  

“Saya nanti komunikasikan kepada BSI, apakah BSI yang saat ini sudah ada di Dubai, bisa mendukungnya di negara lain di luar negeri atau harus membuat cabang sendiri di Jepang,” ujar Ma'ruf ketika melakukan pertemuan secara hybrid dengan Diaspora Indonesia Pelaku Usaha Produk Halal di Jepang sebagaimana dibagikan Sekretariat Wapres, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga

Ma'ruf menjelaskan, pembiayaan syariah di Indonesia sebenarnya sudah berkembang  pesat dari berbagai lembaga keuangan, mulai dari perbankan besar seperti BSI, Kredit Usaha Rakyat Syariah, koperasi syariah (baitul maal wat tamwil), lembaga pembiayaan mikro syariah, hingga bank wakaf mikro syariah di pesantren.

Namun, lanjutnya, untuk pembiayaan syariah bagi pelaku usaha di luar negeri, termasuk di Jepang, tidak sebanyak di Indonesia. Pernyataan Wapres tersebut menyikapi pertanyaan Ivan, salah satu peserta dialog, yang memiliki usaha vending machine produk halal.

Ivan mengungkapkan, pengembangan ekspor produk halal sudah banyak di Jepang dan berkolaborasi dengan diaspora Indonesia. Namun, usaha tersebut belum didukung dengan pembiayaan syariah karena belum adanya bank dari Indonesia yang memberikan fasilitas tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement