REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat menargetkan mampu melayani sebanyak 1.000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui Safari Sertifikasi Halal dan Baik pada 2023.
"Saya mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya akselerasi sertifikasi halal bagi para pelaku usaha, karena makanan yang halal dan sehat merupakan hak bagi konsumen," kata Bupati Sumbawa H Mahmud Abdullah, dalam keterangan resmi yang diterima di Mataram, Rabu (15/2/2023).
Dalam pembukaan Safari Sertifikasi Halal dan Baik, Mahmud mengatakan sertifikasi halal, aman dan sehat menjadi hal penting karena pada saat ini masih banyak beredar makanan baik pabrikan maupun non pabrikan yang tidak memenuhi syarat aman dan halal untuk dikonsumsi.
Pemkab Sumbawa telah mencanangkan visi Sumbawa Gemilang Yang Berkeadaban pada 2026. Salah satu program unggulan di dalamnya adalah gratis pembuatan label dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selain itu, label halal, jaminan pemasaran bagi UMKM, bantuan kemandirian bagi komunitas milenial dan pelaku ekonomi kreatif start up dan e-commerce.
"Dengan itu, Pemkab Sumbawa melalui Diskoperindag juga telah melakukan terobosan yang sistemik melalui pembentukan pusat halal (Halal Center) Kabupaten Sumbawa, bahkan telah meraih beberapa penghargaan tingkat nasional," katanya
Mahmud juga berharap kepada para pelaku usaha agar memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan Safari Sertifikasi Halal dan Baik. Sebab sertifikat halal merupakan bagian dari tanggung jawab pelaku usaha dalam mewujudkan pelayanan terbaiknya kepada konsumen.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Dedy Heriwibowo menjelaskan Safari Sertifikasi Halal dan Baik merupakan salah satu program unggulan Pemkab Sumbawa, dan menjadi visi ke depan dalam mencanangkan program sertifikasi halal agar produk-produk UMKM bisa berdaya saing.
"Alhamdulillah, Kabupaten Sumbawa sudah memiliki Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H). Ini satu-satunya lembaga yang mendampingi proses halal di tingkat kabupaten/kota. Inilah terobosan Diskoperindag agar mudah memfasilitasi pelaku UMKM mendapat sertifikat halal," katanya.
Ia menyebutkan target awal melalui penyelenggaraan Safari Sertifikasi Halal dan Baik 2023, yakni melayani 1.000 UMKM di Kecamatan Sumbawa, terdiri atas 800 usaha di masing-masing kelurahan/desa dan 200 usaha di tiga pasar, yakni pasar Seketeng, Brang Biji, dan Labuan Sumbawa.
Selain itu, kata Dedy, pihaknya berharap jumlah produk UMKM yang bersertifikat halal semakin banyak di Kabupaten Sumbawa. Saat ini, sebanyak 1.483 produk-produk yang sudah diterbitkan sertifikat halal sampai dengan awal 2023.
"Itu bisa semakin bertambah dan mudah-mudahan kedepannya melalui program unggulan ini, seluruh UMKM Kabupaten Sumbawa semakin berjaya dan semakin berkembang," ujarnya.