Sabtu 12 Jul 2014 14:38 WIB

Puasa bagi Penderita Hiper Agregasi Trombosit

Trombosit lebih dapat menyebabkan lebih mudah beku.
Foto: Silviaqureida.com
Trombosit lebih dapat menyebabkan lebih mudah beku.

Diasuh oleh Prof dr Zubairi Djoerban

Spesialis penyakit dalam, konsultan hematologi dan onkologi medik

Assalamualaikum wr wb.

Dok, saya seorang penderita diabetes yang disertai kekentalan darah. Pemeriksaan darah saya menunjukkan hiper agregasi trombosit. Apakah saya boleh puasa? Sebetulnya, pada bulan Ramadhan ini, saya berpuasa terus, tanpa pernah batal. Namun saya ingin meyakinkan diri bahwa puasa saya bisa dibenarkan dari segi kesehatan. Adakah manfaat shaum bagi penderita diabetes dengan agregasi trombosit yang meningkat? Sekarang ini selain minum obat diabetes, diet ketat, dan olahraga, saya juga mengonsumsi aspirin. Terima kasih. 

Kamal Basri-Jakarta

Waalaikumussalam wr wb.

Mengenai diabetes dan puasa sudah dibahas di harian ini beberapa hari yang lalu, harap dibaca ulang. Intinya adalah puasa justru bermanfaat untuk mengatasi diabetes dengan lebih baik. Bagaimana dengan hiper agregasi trombosit yang menyertai diabetes? Apakah itu agregasi trombosit?

Ada tiga  faktor besar yang terkait dengan pembekuan darah kita, yaitu pembuluh darah, faktor pembekuan, dan trombosit. Trombosit yang berkurang sekali menyebabkan perdarahan berlebih, misalnya pada demam berdarah. Sebaliknya, dapat terjadi trombosit lebih mudah beragregasi (saling melekat) yang menyebabkan darah lebih mudah beku (kental) seperti yang dialami Mas Kamal yang disebut hiper agregasi trombosit. 

Kombinasi diabetes dan hiper agregasi trombosit memudahkan terjadi bekuan di dalam pembuluh darah (trombosis), mudah terjadi penyakit jantung koroner, dan karena itu perlu diobati. Antara lain, dengan minum aspirin dosis rendah (80-250 mg) setiap hari. 

Dr Deden Djatnika pada 2001 (di RSCM) meneliti “Pengaruh Restriksi Kalori Selama Puasa Ramadhan Terhadap Agregasi Trombosit pada 32 Orang Laki-Laki Sehat”.  Kesimpulan dari penelitiannya, yakni puasa Ramadhan menurunkan asupan kalori 6,7 persen dan puasa menurunkan agregasi trombosit secara bermakna. Jadi, untuk Mas Kamal Basri, silakan melanjutkan puasanya karena puasa justru memudahkan pengobatan hiper agregasi trombosit. 

Namun, dokter tersebut juga mencatat bahwa pembatasan kalori berlebihan justru meningkatkan agregasi trombosit. Artinya puasa Mas Kamal perlu dilanjutkan, namun harus makan sahur, dan sebaiknya sahur menjelang waktu imsak.

Makanlah makan yang seimbang, cukup karbohidrat dan protein serta sedikit lemak, kombinasikan dengan sayur dan buah. Agar restriksi kalori tidak berlebihan, begitu azan Maghrib, sebaiknya langsung berbuka puasa. Jangan menunda waktu buka puasa serta minumlah yang cukup, paling sedikit dua liter setiap hari. 

Manfaat aspirin (aspilets atau ascardia) untuk menekan agregasi trombosit, biasanya dosis berkisar antara 80 mg sampai 250 mg setiap hari. Sebaiknya, diminum setelah makan malam. Mas Kamal perlu melanjutkan minum Aspirin. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement