Ahad 29 Jun 2014 10:01 WIB

Ibu Hamil Berpuasa, Bolehkah? (2)

Rep: c91/ Red: Damanhuri Zuhri
Ibu Hamil (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ibu Hamil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,

Ibu hamil yang janinnya masih muda, yang berarti baru tiga bulan pertama, lebih baik tidak menjalankan puasa.

Ia bercerita, setiap kali datang ke dokter kandungan, ia selalu ditanya apakah berpuasa? Dan dijawab tidak. Walau demikian, saat diperiksa dokter, janinnya selalu dinyatakan sehat, normal, dan memiliki perkembangan bagus.

Secara medis, bolehkah ibu hamil berpuasa di bulan Ramadhan? Menurut dokter ahli kandungan dr Alvin Setiawan SpOG, sebenarnya tak masalah jika ibu hamil berpuasa.

Dengan catatan, kata dr Alvin, usia kandungan telah berada di trimester kedua dan ketiga atau sekitar 14 minggu ke atas. “Puasa itu kan hanya mengubah pola makan dari siang ke malam, jadi tubuh tetap mendapat nutrisi,” ungkapnya.

Ia mengimbau agar ibu hamil dengan usia kandungan di bawah 14 minggu atau masih di trimester pertama agar tak berpuasa.

Pada usia itu, kondisi janin belum stabil serta masih memerlukan banyak nutrisi. Sebaliknya, bila janin semakin matang, tubuh pun dapat lebih menyesuaikan diri saat puasa, paparnya.

Hal senada diungkapkan dokter spesialis obstetri dan ginekologi RSCM Dwiana Ocviyanti. Menurut dia, pada saat kandungan berada dalam usia trimester kedua atau sudah enam bulan, ibu hamil boleh-boleh saja berpuasa. Yang riskan itu jika usia kandungan masih dalam trimester pertama, ujar Dwiana.

Dokter yang sehari-hari mengenakan jilbab ini menyarankan agar ibu hamil yang janinnya masih muda, yang berarti baru tiga bulan pertama, lebih baik tidak menjalankan puasa.

Dalam kondisi hamil muda itu, sang ibu perlu menerapkan pola makan khusus, yaitu sedikit-sedikit tetapi sering. Namun, setiap porsi makannya harus kecil atau mungkin hanya sekadar ngemil. Sebaiknya, satu jam sekali makan, ujar Dwiana.

Ketika menjalankan puasa, tentu pola makan ini tidak bisa diterapkan karena justru tubuh tak akan mendapatkan asupan makanan dalam waktu yang lama.

Akibatnya, tubuh sang ibu akan menjadi lemah sehingga kesehatan janin yang pasokan nutrisinya tergantung pada kondisi ibunya dapat terganggu.

Meski tubuhnya kuat dan mampu menjalankan puasa, dalam masa kehamilan muda ini hormon kehamilan atau yang dikenal dengan beta-HCG sedang memberikan pengaruh yang kuat bagi tubuh ibu hamil. Hormon ini yang kerap membuat mual, kembung, dan lemas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement