Ahad 29 Jun 2014 09:57 WIB

Ibu Hamil Berpuasa, Bolehkah? (1)

Rep: c91/ Red: Damanhuri Zuhri
Ibu Hamil (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ibu Hamil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,

Ibu hamil yang janinnya masih muda, yang berarti baru tiga bulan pertama, lebih baik tidak menjalankan puasa.

JAKARTA -- Shaum di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang beriman. Setiap Muslim diwajibkan menahan lapar dan haus mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Meski begitu, ajaran Islam memberi keringanan bagi umatnya yang tak mampu menunaikan ibadah shaum di bulan Ramadhan. Perempuan hamil dan ibu menyusui, misalnya, diperbolehkan untuk tak berpuasa di bulan Ramadhan.

Hal itu sesuai dengan hadis Rasulullah SAW, “Sesungguhnya, Allah SWT memberi keringanan kepada musafir/yang sedang dalam perjalanan boleh tidak berpuasa dan qashar/jama shalat, dan bagi perempuan hamil dan menyusui untuk tidak berpuasa.” (HR Al-Nasai dan Ibnu Majah).

Lantaran memilih tidak berpuasa, kebanyakan ulama fikih memosisikan perempuan hamil dan menyusui seperti orang dalam keadaan sakit sehingga berdasarkan QS al-Baqarah [2]: 184, ia hanya berkewajiban menggantinya (qadha) di hari lain sebanyak hari yang ditinggalkan (faiddatun min ayyâmin ukhar).

Meski begitu, ada pula ibu hamil yang memilih untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Masrurah (28) termasuk perempuan yang memilih tetap puasa saat hamil.

Saat mengandung anak pertamanya, beberapa tahun lalu, wanita asal Lamongan, Jawa Timur, ini tetap berpuasa di bulan Ramadhan. Saat itu, usia kandungannya memasuki bulan ketiga.

Awalnya, ia sempat ragu untuk berpuasa karena usia janinnya masih sangat muda, atau biasa disebut hamil muda. “Waktu periksa terakhir sebelum Ramadhan, dokter juga melarang untuk puasa,” ujarnya.

Masrurah mengaku, kondisinya saat itu memang sedang tak stabil. Ia terkadang mual tetapi tak ingin muntah, namun terkadang muntah dan mengeluarkan sedikit cairan hijau.

Di tambah lagi, kepalanya mendadak sering pusing, bahkan makanan apa pun menjadi tak menarik untuknya. Perutnya enggan menerima makanan yang masuk.

Keadaan itu tak membuatnya menyerah dan tetap berpuasa. “Saya tetap puasa, tapi tidak bilang dokter, sedikit berbohong,” tuturnya seraya tersenyum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement