Jumat 27 Jun 2014 18:34 WIB

Mengatasi Kepala Pusing dan Muntah

Penderita pusing.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Penderita pusing.

Diasuh oleh Prof dr Zubairi Djoerban

Spesialis penyakit dalam, konsultan hematologi dan onkologi medik

Assalamualaikum wr wb

Prof Zubairi Djoerban, saya ibu rumah tangga berusia 52 tahun. Kalau puasa, kepala pusing sampai muntah. Padahal, dulu tak pernah seperti ini. Bahkan, dulu puasa Senin-Kamis. Apa karena faktor usia, sakit maag, atau yang lain? Bagaimana solusinya, Dok? Terima kasih.

Farida-Jakarta

Waalaikumussalam wr wb

Ibu Farida yang saya hormati, keluhan ibu adalah kepala pusing dan kadang muntah ketika berpuasa. Kepala pusing dapat disebabkan tekanan darah tinggi atau rendah, kekurangan kadar gula dalam darah, dan gangguan di peredaran darah kepala.

Sedangkan, muntah dapat disebabkan, antara lain, sakit di lambung/maag atau tukak (ulkus) di  usus 12 jari yang berat, sakit liver atau usus tersumbat. Dapat juga merupakan gejala penyakit infeksi akut. Tentu, sakit kepala dan muntah juga dapat disebabkan penyakit yang serius, misalnya, tumor otak.

 

Bagaimana solusinya? Karena, keterangan yang diberikan sedikit dan tidak disertai pemeriksaan penunjang (tekanan darah, hasil tes laboratorium, rontgen, dll), saya sarankan berobat ke dokter spesialis penyakit untuk menentukan penyebab sakit kepala dan muntah. Pengobatannya bergantung kelainan yang ditemukan dokter.

Tekanan darah tinggi diobati dengan obat darah tinggi, sakit maag bisa diobati, antara lain, dengan obat ranitidine, omeprazol, sukralfat, mylanta, polisylan sirup, selain itu dengan diet teratur. Sementara ini, hindarilah makanan pedas, baik cabai ataupun merica. Demikian pula, hindarilah minuman bersoda.

 

Apakah pusing dan muntah disebabkan faktor usia? Amat jarang migrain atau pusing disebakan usia, apalagi Bu Farida belum 60 tahun. Kalau pengobatan tidak berhasil mengatasi pusing dan muntah, baiknya tanyakan ke dokter perlu tidaknya konsultasi dengan neurologi, pemeriksaan CT scan kepala, juga EEG.

 

Jadi, saran saya, berobatlah ke dokter spesialis penyakit dalam terdekat untuk mencari penyebabnya, kemudian mengobati tepat sasaran. Bila setahun terakhir belum pernah check up, sudah waktunya Ibu menjalani tes tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement