Kamis 03 Mar 2011 10:21 WIB

Mengajar di Kelas Besar

Pelajar SD/Ilustrasi
Foto: agung supriyanto/Republika
Pelajar SD/Ilustrasi

Pertanyaan

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Ibu Puspita yang baik, saya mau tanya tentang pengelolaan kelas. Saya guru SMP. Di sekolah saya, satu kelas kira-kira 40 anak. Jujur saya agak kewalahan ketika mengajar pada jam 2 siang dan panas. Bagaimana caranya agar anak-anak tetap semangat belajar ya Bu? Terimakasih banyak.

Amin Afdhal

 

Jawaban

Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh,

Bapak Amin Afdhal  dan pembaca yang budiman, sebelumnya saya mau meralat. Nama saya bukan Puspita, tapi Evi Afifah Hurriyati. Pembaca dapat memanggil saya bu Evi atau Afifah. Hal ini perlu saya luruskan karena beberapa pembaca banyak yang menyebut saya ibu Puspita, padahal saya belum ganti nama lho.

Pak Amin yang dirahmati Allah, pertanyaan pak Amin sepertinya mewakili kebanyakan guru pada umumnya. Karena rata-rata sekolah di Indonesia, khususnya sekolah negeri kebanyakan adalah kelas besar. Mengajar di kelas besar dengan 40 anak, wah kebayang penuhnya kelas Bapak. 

Untuk guru-guru yang mengajar siang memang memerlukan energi lebih besar dibandingkan yang mengajar pagi. Hal ini karena daya konsentrasi siswa di siang hari menurun, belum lagi kalau suasana kelas tidak didukung oleh pencahayaan dan ventilasi udara yang memadai. Bisa jadi kondisi fisik kelas mempengaruhi semangat belajar mereka. Nah, kondisi fisik yang tidak kondusif ini, harus diimbangi dengan strategi mengajar dan manajemen kelas yang baik dari guru. Guru yang mengajar di siang hari harus menyiapkan 'amunisi' yang lebih banyak (seperti perang saja ya, Pak). Oleh karena itu untuk guru yang  mengajar pada jam siang, diusahakan materi pelajaran yang tidak terlalu berat, misalnya pelajaran matematika dan fisika yang memerlukan konsentrasi tinggi. Untuk masalah ini silahkan dikomunikasikan dengan bagian kurikulum. Namun demikian, bukan berarti mata pelajaran tersebut tidak bisa ditempatkan di jam siang. Masalah ini tergantung strategi gurunya. Bagaimana membawakan materi yang berat menjadi ringan. Sebab, kalau kita tidak memiliki strategi belajar mengajar, materi yang ringan dan dilaksanakan di pagi haripun bisa jadi berat.

Pak Amin yang baik, dalam strategi belajar mengajar sebaiknya Bapak menerapkan variasi gaya mengajar, misalnya variasi intonasi suara, kontak pandang, posisi dan sebagainya. Dan jangan lupa gunakan variasi media dan bahan ajar, variasikan media audiovisual dan taktil. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengakomodasi kebutuhan gaya belajar siswa yang berbeda. Sebab, ada siswa yang gaya belajarnya cenderung visual, auditori maupun kinestetik. Selain itu, yang terpenting pak Amin harus melakukan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan siswa. Buatlah siswa berkelompok agar mereka dapat berpartisipasi dalam belajar. Berikan siswa aktifitas yang membuat mereka aktif berdiskusi.

Terkait masalah manajemen kelas, Pak Amin sebaiknya memperhatikan hal yang sifatnya fisik maupun nonfisik. Komponen fisik dinamika kelas misalnya pengaturan ruang dan alat pengajaran, komposisi siswa dalam kelompok, pengaturan tempat duduk, ventilasi atau pengaturan cahaya. Sedangkan yang terkait dengan komponen nonfisik misalnya bagaimana Pak Amin menjalin komunikasi yang efektif dengan siswa, melakukan strategi mengembalikan konsentrasi misalnya dengan variasi tepuk tangan atau kata-kata positif (afirmasi). Contohnya, jika kondisi kelas gaduh, Bapak bisa mengatakan "hai", siswa harus menjawab "hello", atau Bapak mengatakan "man jadda" siswa harus membalasnya "wa jadda" dan sebagainya. Selain itu Pak Amin sebaiknya melakukan kontrol kelas dengan penetapan aturan dan prosedur di kelas, pemberian penghargaan untuk siswa yang melakukan tugas dengan baik dan sebagainya.

Demikian Pak Amin, semoga setelah Bapak melaksanakan strategi dan pengelolaan kelas yang baik, siswa-siswa Bapak tetap bersemangat belajar walaupun pada saat belajar siang. Tetap semangat ya Pak, sehingga siswa-siswa Bapakpun selalu semangat.

 

Evi Afifah Hurriyati, M.Si

Trainer Pendidikan & Kepala Program Sekolah Guru Ekselensia Indonesia LPI Dompet Dhuafa Republika

[email protected]

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement