Senin 08 Dec 2025 19:13 WIB

Layanan BSI di Aceh Mulai Beroperasi Secara Terbatas

Sebanyak 132 dari 145 kantor di Region Aceh telah kembali beroperasi secara terbatas.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Nasabah BSI mulai bertransaksi di Kantor Cabang Langsa, Aceh.
Foto: BSI
Nasabah BSI mulai bertransaksi di Kantor Cabang Langsa, Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Layanan perbankan di Aceh berangsur pulih. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melaporkan bahwa hingga 8 Desember 2025, sebanyak 132 dari 145 kantor di Region Aceh telah kembali beroperasi secara terbatas, sementara 13 kantor masih belum dapat dibuka karena kondisi lapangan belum memungkinkan.

Akses layanan cabang sudah dapat dijangkau masyarakat di 13 kabupaten, termasuk Kuala Simpang dan Aceh Tamiang, meski operasional belum pulih sepenuhnya. Sejumlah kantor di wilayah terdampak parah masih terkendala proses pembersihan dan penyiapan sarana pendukung. Sebaran outlet yang mulai beroperasi mencakup Banda Aceh dengan 50 outlet, Lhokseumawe 46 outlet, dan Meulaboh 36 outlet.

Baca Juga

Pemulihan layanan ATM berjalan lebih lambat. Dari total 920 unit ATM BSI di Aceh, baru 571 unit dapat beroperasi atau sekitar 62 persen.

Beberapa wilayah seperti Langsa dan Kuala Simpang baru memiliki sebagian kecil outlet yang kembali melayani masyarakat. Di Langsa, outlet yang aktif adalah KCP Gampong Jawa dan KC Langsa Kota, sementara di Kuala Simpang layanan baru tersedia di KC Seumadam dan KCP Sungai Liput.

Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan, proses pembersihan dan persiapan operasional terus dilakukan agar seluruh layanan dapat kembali normal. “Saat ini masih ada 13 cabang yang belum beroperasi dan sedang diupayakan maksimal pembersihan dan alternatif agar cabang dan ATM segera dapat beroperasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/12/2025).

Di luar Aceh, layanan BSI relatif stabil. Region Medan melaporkan seluruh cabang telah beroperasi 100 persen dengan 443 dari 488 ATM berjalan normal. Di Sumatera Barat, seluruh ATM BSI dilaporkan sudah berfungsi sepenuhnya.

Untuk menjaga akses layanan di daerah terdampak, BSI mendorong penggunaan kanal digital dan jaringan alternatif. Wisnu menyampaikan bahwa nasabah dapat memanfaatkan layanan e-channel seperti BYOND dan BSI Agen. Ia juga mengimbau masyarakat berhati-hati terhadap upaya penipuan yang mengatasnamakan BSI serta hanya merujuk pada kanal resmi untuk informasi layanan pascabencana.

Pemantauan di Aceh akan terus dilakukan hingga seluruh cabang dan ATM kembali beroperasi normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement