Kamis 13 Nov 2025 04:22 WIB

Kasus Penyakit Kronis Naik 11 Persen, Prudential Syariah Tekankan Pentingnya Perlindungan Sejak Dini

Produk PRUCritical Amanah beri perlindungan sejak tahap awal diagnosis penyakit kriti

Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Arbianti Gautama, dalam Insightful Talkshow di Jawa Pos Health and Lifestyle Expo 2025 bertema “Protecting What Matters Most: Your Health, Your Future, Your Legacy”.
Foto: Dok Republika
Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Arbianti Gautama, dalam Insightful Talkshow di Jawa Pos Health and Lifestyle Expo 2025 bertema “Protecting What Matters Most: Your Health, Your Future, Your Legacy”.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lonjakan penyakit kritis menjadi tantangan besar bagi kesehatan masyarakat global, termasuk Indonesia. Pada 2023, tercatat 41 juta kematian akibat penyakit kritis, atau setara 74 persen dari seluruh penyebab kematian global. Lebih dari 17 juta orang meninggal sebelum usia 70 tahun, dengan 80 persen di antaranya disebabkan penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit pernapasan kronis, dan diabetes.

Di Indonesia, tren serupa juga terlihat. Jumlah kasus penyakit kronis naik 11 persen pada 2024, dari 29,7 juta menjadi 33 juta kasus. Artinya, satu dari tiga orang dewasa di Indonesia berisiko mengalami lebih dari satu penyakit kronis secara bersamaan.

Baca Juga

Dalam kondisi seperti ini, banyak masyarakat Indonesia memilih mencari pengobatan ke luar negeri. Setiap tahun, sekitar satu juta warga berobat ke Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, hingga Eropa dan Amerika Serikat. Biayanya tidak sedikit. Sebagai contoh, operasi jantung di Singapura dapat mencapai 16.000 dolar Singapura–25.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 192 juta–Rp 300 juta, dan terus meningkat seiring inflasi medis global.

Namun, studi terbaru Prudential yang melibatkan lebih dari 4.000 responden di empat negara menunjukkan bahwa sembilan dari sepuluh orang Indonesia menunda pengobatan atau pemeriksaan medis, dan 44 persen di antaranya mengaku berulang kali menunda karena keterbatasan biaya, kurangnya informasi, serta tanggung jawab keluarga. Akibatnya, penyakit sering terlambat ditangani, menyebabkan biaya pengobatan membengkak. Padahal, deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan kanker hingga 90 persen.

Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga mengancam ketahanan finansial keluarga. Biaya pengobatan yang tinggi kerap menguras tabungan dan memaksa keluarga mengurangi pengeluaran penting, termasuk pendidikan anak.

 

Dalam situasi tersebut, asuransi jiwa syariah berperan penting tidak hanya untuk proteksi finansial, tetapi juga sebagai sarana perencanaan kekayaan dan warisan keluarga. Chief Customer Marketing Officer Prudential Syariah, Vivin Arbianti Gautama, dalam Insightful Talkshow di Jawa Pos Health and Lifestyle Expo 2025 bertema “Protecting What Matters Most: Your Health, Your Future, Your Legacy”, menegaskan pentingnya proteksi sejak dini.

“Risiko bisa datang kapan saja dan di mana saja. Karena itu, penting memiliki proteksi syariah selagi sehat. Perlindungan bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan mendasar agar keluarga Indonesia dapat menjalani hidup dan masa depan dengan lebih tenang,” ujar Vivin melalui keterangan, Rabu (12/11/2025).

Sebagai bentuk komitmen, Prudential Syariah meluncurkan PRUCritical Amanah (PCA), produk perlindungan penyakit kritis komprehensif yang memberikan manfaat sejak tahap awal diagnosis, sejalan dengan semangat “Lebih Awal Lebih Tenang.”

Vivin menjelaskan tiga manfaat utama PRUCritical Amanah, yaitu perlindungan penyakit kritis sejak tahap awal, dengan santunan sebesar 25 persen atau maksimal Rp 1 miliar, pembebasan kontribusi setelah klaim tahap awal disetujui, sehingga peserta dapat fokus pada pemulihan.

Manfaat akhir kepesertaan hingga 100 persen santunan asuransi untuk plan plus, yang dapat diterima peserta pada usia 85 tahun atau digunakan untuk kelangsungan hidup di masa depan.

“Dengan proteksi yang tepat, keluarga Indonesia bisa menjalani hidup lebih tenang, fokus mengejar mimpi, dan tetap meninggalkan warisan berharga bagi generasi berikutnya. Asuransi syariah tidak hanya berfungsi sebagai perlindungan, tetapi juga wadah untuk saling tolong-menolong dan berbagi risiko,” tambahnya.

Melalui inovasi ini, Prudential Syariah terus memperkuat perannya dalam menjaga tiga hal terpenting: kesehatan, ketahanan finansial masa depan, dan warisan keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement