Selasa 09 Sep 2025 17:39 WIB

Nasabah UMKM Binaan BSI Naik 9 Persen

BSI UMKM Center berfungsi sebagai learning center.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan melintas di dekat logo Bank Syariah Indonesia (BSI).
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Syariah Indonesia (BSI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat peran UMKM sebagai salah satu tulang punggung ekonomi melalui program UMKM Naik Kelas. Untuk mendukung program tersebut, BSI menjalankan berbagai langkah strategis.

Salah satunya melalui BSI UMKM Center, pusat pendampingan UMKM yang menjadi hub pelaku usaha dari hulu hingga hilir. BSI UMKM Center berfungsi sebagai learning center yang menyediakan pendampingan usaha, pelatihan, akses pembiayaan, sertifikasi halal, hingga penghargaan bagi UMKM. Pusat ini juga mempertemukan UMKM dengan pembeli potensial, baik dalam negeri maupun luar negeri, melalui business matching.

Baca Juga

Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menyebut jumlah nasabah binaan terus meningkat. “Hingga Juni 2025, BSI UMKM Center sudah hadir di Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar, dengan lebih dari 4.900 UMKM binaan, naik 9 persen secara tahunan (year on year),” kata Wisnu, Selasa (9/9/2025).

Konsistensi BSI mendorong pembiayaan UMKM yang per Mei 2025 mencapai Rp 51,80 triliun, tumbuh 11,15 persen. Pada ajang BSI International Expo 2025, BSI juga menggelar business matching antara UMKM dan pembeli luar negeri. Hasilnya, tercatat 30 penandatanganan MoU dengan potensi transaksi mencapai 20,8 juta dolar AS. Kegiatan ini diikuti 52 pembeli dari berbagai negara.

Dukungan BSI tidak hanya membuka peluang pengembangan bisnis UMKM, tetapi juga meningkatkan inklusi keuangan syariah. Salah satunya melalui pemanfaatan UMKM sebagai agen distribusi produk dan layanan BSI. Saat ini, 150 UMKM binaan telah menjadi BSI Agen.

Selain itu, sekitar 43 persen UMKM binaan mulai beralih ke transaksi digital melalui superapps BYOND by BSI. Digitalisasi ini memudahkan pengelolaan keuangan UMKM sekaligus membuka peluang peningkatan pendapatan.

“UMKM menjadi salah satu pintu masuk pertumbuhan industri halal. Kami membangunnya melalui komunitas UMKM, pelatihan, pendampingan, kemudahan akses pembiayaan, serta sertifikasi halal,” ujar Wisnu.

Ia menambahkan, UMKM berperan sebagai arus ekonomi baru yang mendorong lahirnya usaha kreatif dan pemberdayaan masyarakat. “Hal ini terus kami kembangkan, salah satunya melalui BSI UMKM Center di berbagai kota potensial agar BSI menjadi mitra strategis dalam transaksi keuangan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement