Sabtu 12 Jul 2025 09:27 WIB

PP Muhammadiyah Imbau Semua Unsur Persyarikatan Tempatkan Dana di Bank Syariah Matahari

Bank Syariah Matahari menjadi lembaga keuangan berbasis ekosistem Muhammadiyah.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi mengeluarkan himbauan kepada seluruh unsur Persyarikatan untuk mendukung Bank Syariah Matahari yang telah memperoleh izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 18 Juni 2025.

Bank ini merupakan hasil transformasi dari BPRS Uhamka dan ditargetkan tumbuh menjadi bank umum syariah milik umat. "Dengan ini, Pimpinan Pusat Muhammadiyah sangat mendukung pertumbuhan atas berdirinya Bank Syariah Matahari dan mengimbau kepada seluruh unsur Persyarikatan di semua tingkatan, termasuk ORTOM serta Amal Usaha Muhammadiyah (AUM)," demikian kutipan dalam surat resmi bernomor 124/HIM/1.0/C/2025, yang ditandatangani Ketua PP Muhammadiyah Dr H Anwar Abbas dan Sekretaris H Izzul Muslimin dikutip Sabtu (12/7/2025).

Baca Juga

Dalam surat tersebut, PP Muhammadiyah meminta agar warga Persyarikatan mulai menempatkan dana pihak ketiga seperti tabungan dan deposito di Bank Syariah Matahari. Selain itu, seluruh aktivitas keuangan juga dihimbau untuk dilakukan melalui bank tersebut.

Muhammadiyah juga mendorong pengelolaan transaksi keuangan kelembagaan dilayani oleh Bank Syariah Matahari, sekaligus meminta agar warga aktif berpartisipasi dalam sosialisasi dan pengembangan bank ini di wilayah masing-masing.

Langkah ini diyakini menjadi penguat ekonomi umat berbasis prinsip syariah berkelanjutan. “Langkah ini diyakini akan membawa manfaat besar bagi Persyarikatan, masyarakat sekitar, serta pengembangan nilai-nilai ekonomi syariah yang inklusif,” tulis PP Muhammadiyah dalam surat tersebut.

Bank Syariah Matahari sendiri dirancang sebagai lembaga keuangan berbasis ekosistem internal Muhammadiyah, yang meliputi jaringan 168 perguruan tinggi, 1.500 lebih rumah sakit dan klinik, ribuan sekolah, pesantren, dan koperasi. Meski demikian, bank yang baru saja berdiri tersebut dinilai harus menjawab beberapa tantangan.

photo
Kader-kader Muhammadiyah (ilustrasi) - (ANTARA)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement