Senin 26 May 2025 17:53 WIB

KH Ma’ruf Amin Tagih Janji Prabowo Soal Badan Ekonomi Syariah

Bapak Ekonomi Syariah tersebut menagih komitmen Prabowo membuktikan janjinya.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
Bapak Ekonomi Syariah, KH Maruf Amin acara puncak Indonesia Sharia Forum 2025 di Hotel Le-Meridien, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).
Foto: Dok. Republika
Bapak Ekonomi Syariah, KH Maruf Amin acara puncak Indonesia Sharia Forum 2025 di Hotel Le-Meridien, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI periode 2019-2024, KH Ma’ruf Amin menunggu Presiden Prabowo Subianto untuk segera merealisasikan janjinya membentuk Badan Pengembangan Ekonomi Syariah. Janji tersebut merupakan kelanjutan dari upaya transformasi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menjadi lembaga permanen yang lebih kuat dan terstruktur.

"Transformasi dari Komite Nasional menjadi Badan Pengembangan Ekonomi Syariah itu sedang dalam proses. Sekarang kita tunggu saja," kata Ma’ruf amin di acara Anugrah Syariah Republika di Hotel Le-Meridien, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025). 

Baca Juga

Ma’ruf menilai, hingga kini masih belum ada lembaga yang secara optimal mengorkestrasi kegiatan ekonomi syariah nasional. Dia menyebut, Presiden Prabowo telah menyampaikan komitmennya sejak sebelum menjabat sebagai presiden ke-8 RI. Kini, kata Bapak Ekonomi Syariah tersebut, saatnya komitmen Prabowo itu dibuktikan.

"Banyak orang mengatakan sekarang masih tidak, tidak ada apa yang mengorkestrasi kegiatan ekonomi syariah. Saya bilang, Insyaallah Presiden sudah bilang kepada saya bahwa beliau masih punya hutang. Untuk membentuk badan pengembangan ekonomi syariah," kata mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut.

Ma'ruf juga optimistis, Prabowo akan segera mengeluarkan keputusan presiden terkait badan tersebut. "Berarti Presiden (Prabowo) nanti akan segera mengeluarkan keputusan Presiden tentang badan pengembangan ekonomi syariah Sebagai transformasi dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah," kata Ma'ruf mengakhiri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement