Kamis 22 May 2025 15:37 WIB

Prudential Syariah Dorong Inklusi Asuransi Syariah, Fokus UMKM dan Perempuan

Gap literasi dan inklusi jadi tantangan besar, tapi juga peluang pertumbuhan asuransi

Chief Strategy Officer Prudential Syariah, Mayang Ekaputri, dalam The ASEAN Fintech Forum di Jakarta, Selasa (20/6/2025).
Foto: dok Republika
Chief Strategy Officer Prudential Syariah, Mayang Ekaputri, dalam The ASEAN Fintech Forum di Jakarta, Selasa (20/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia memiliki potensi besar dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi syariah, termasuk di sektor asuransi jiwa syariah. Namun demikian, masih terdapat kesenjangan antara literasi dan inklusi keuangan syariah di Tanah Air.

Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, hingga tahun 2025, tingkat literasi keuangan syariah Indonesia tercatat mencapai 43,42 persen, sedangkan tingkat inklusinya baru 13,41 persen. Sementara itu, tingkat literasi asuransi nasional berada di angka 45,45 persen dengan inklusi sebesar 28,50 persen.

Baca Juga

Adanya disparitas tersebut menunjukkan masih besarnya pekerjaan rumah untuk membuka akses layanan keuangan syariah, termasuk asuransi. Terlebih, menurut data OJK per September 2024, tingkat penetrasi asuransi Indonesia hanya 2,8 persen — jauh di bawah Malaysia (4,8 persen), Jepang (7,1 persen), dan Singapura (11,4 persen).

Di tengah tantangan tersebut, Prudential Syariah hadir memainkan peran sentral dengan menjadikan prinsip ta’awun (tolong-menolong) dan keadilan sebagai fondasi dalam merancang solusi perlindungan yang inklusif.

Dalam kegiatan The ASEAN Fintech Forum di Jakarta, Selasa (20/6/2025), Chief Strategy Officer Prudential Syariah, Mayang Ekaputri, menegaskan komitmen perusahaan untuk mendorong inklusi keuangan dan penetrasi asuransi syariah di Indonesia.

“Prudential Syariah telah menjadi entitas tersendiri sejak tiga tahun lalu. Kami memiliki misi kuat untuk menjadi mitra yang amanah dalam memperluas akses layanan proteksi berbasis syariah serta mendorong pertumbuhan inklusif, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan dan pelaku UMKM,” ujar Mayang melalui keterangan, Kamis (22/5/2025).

Strategi perluasan jangkauan Prudential Syariah dilakukan dengan menghadirkan produk terjangkau dan mudah diakses, seperti PRUSehat Syariah, produk asuransi kesehatan dengan kontribusi mulai dari Rp 237.000 per bulan untuk kalangan muda. Ada pula PRUCritical Amanah, produk perlindungan risiko penyakit kritis dari tahap awal hingga akhir, termasuk risiko meninggal dunia.

Produk-produk ini dirancang dengan prinsip keberlanjutan bisnis sekaligus sebagai upaya memperluas jangkauan asuransi syariah di masyarakat. Pendekatan customer-centric juga memastikan produk tetap relevan dengan kondisi sosial-ekonomi masyarakat Indonesia.

Kepercayaan terhadap industri keuangan syariah sangat bertumpu pada tata kelola yang kuat dan pengawasan syariah yang ketat. Prudential Syariah menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas melalui pengawasan Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan keterbukaan informasi kepada publik.

Sepanjang 2024, Prudential Syariah telah membayarkan klaim sebesar Rp2,3 triliun kepada peserta. “Kami menjaga kepercayaan bukan hanya lewat janji, tetapi lewat bukti nyata dalam perlindungan kepada peserta,” tegas Mayang.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Prudential Syariah juga aktif dalam penguatan literasi keuangan syariah. Hingga awal 2024, lebih dari 300 ribu penerima manfaat telah mengikuti program edukasi yang digelar bersama organisasi Islam, institusi pendidikan, hingga komunitas.

Tak hanya itu, Prudential Syariah juga memanfaatkan platform digital untuk menghadirkan konten literasi keuangan dan asuransi syariah yang telah menjangkau lebih dari 3 juta masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement