REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mencatatkan angka perolehan laba bersih pada sepanjang 2024 mencapai sebesar Rp 264 miliar. Capaian tersebut dinilai solid di tengah tantangan inflasi medis dan kondisi ketidakpastian ekonomi global.
Mengutip Laporan Keuangan Prudential Syariah dalam website resminya, tercatat angka tersebut lebih rendah dibandingkan laba perusahaan pada 2023 sebesar Rp 536,8 miliar.
Namun, angka pendapatan kontribusi Prudential Syariah pada 2024 tercatat sebesar Rp 3,38 triliun, naik sekitar 4,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka Rp 3,24 triliun. Angka tersebut termasuk di dalamnya kontribusi dana tabarru’ sekitar Rp 1,3 triliun.
Di sisi lain, Prudential Syariah mencatatkan total aset di sepanjang 2024 sebesar Rp 6,63 triliun, sedikit lebih rendah dibandingkan pada 2023 sebesar Rp 6,67 triliun.
Adapun, sebagai mitra amanah dalam membantu mengelola dana peserta, Prudential Syariah mencatatkan penyaluran klaim dan manfaat sebesar Rp 2,3 triliun, meningkat sekitar 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu mendukung tingkat kesehatan perusahaan yang salah satunya tercermin dari tingkat solvabilitas (risk based capital/RBC) Prudential Syariah sebesar 2.092 persen untuk dana perusahaan dan 245 persen untuk dana tabarru’, jauh di atas ketentuan regulasi di angka 120 persen.
“Di tengah beragam tantangan ekonomi sepanjang 2024, Prudential Syariah berhasil mempertahankan kinerja perusahaan yang bertumbuh positif serta memimpin di industri asuransi jiwa syariah di Indonesia. Kinerja positif ini didorong oleh adanya permintaan kebutuhan proteksi berbasis syariah baik untuk asuransi jiwa maupun kesehatan,” ujar Presiden Direktur Prudential Syariah Iskandar Ezzahuddin konferensi pers Kinerja Bisnis 2024 PT Prudential Life Assurance di kawasan Setia Budi, Kuningan, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Iskandar menekankan bahwa Prudential berfokus pada kebutuhan peserta asuransi. Serta menghadirkan jangkauan akses yang lebih luas kepada masyarakat Indonesia dengan didukung oleh tenaga pemasar yang profesional.