Jumat 14 Mar 2025 17:36 WIB

Erick Thohir Optimistis dengan Pertumbuhan Ekonomi Syariah

Erick dorong Unit Usaha Syariah perbankan di Indonesia berdiri sendiri.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Talkshow bertajuk ‘Sinergi Berwarna, Ciptakan Masjid Berdaya’ yang digelar Republika bersama Nippon Paint..
Foto: Republika/Thoudy
Talkshow bertajuk ‘Sinergi Berwarna, Ciptakan Masjid Berdaya’ yang digelar Republika bersama Nippon Paint..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya dalam sektor ekonomi syariah. Menurutnya, ekonomi Indonesia dalam satu dekade terakhir tumbuh rata-rata lima persen, dengan daya beli masyarakat menjadi faktor utama yang menyumbang hingga 53 persen dari total pertumbuhan ekonomi.

"Kalau kita lihat data-data pertumbuhan ekonomi 10 tahun terakhir, kita tumbuh rata-rata lima persen. Lalu kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia itu berdasarkan apa, salah satunya yang terbesar berdasarkan daya beli masyarakat," ujar Erick dalam gelar wicara bertajuk "Sinergi Berwarna, Ciptakan Masjid Berdaya" yang diselenggarakan atas kerja sama Republika dengan Nippon Paint di Masjid At-tin, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

Baca Juga

Erick menyebut potensi besar yang dimiliki Indonesia dengan 40 persen penduduknya berusia 15-40 tahun, yang berarti masyarakat dalam usia produktif. Hal ini, menurutnya, menjadi alasan kuat untuk tetap optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi ke depan.

"Jadi harus optimistis, jadi kita lihat tidak hanya secara pertumbuhannya, tetapi juga komunitas yang sedang tumbuh juga," ucap Erick.

Erick menyoroti pentingnya sektor finansial dalam membangun ekonomi syariah. Erick menyinggung kondisi lima tahun lalu di mana perbankan konvensional masih mendominasi sistem keuangan di Indonesia.

"Empat tahun lalu, saya bicara dengan Sekjen MES Pak Iggy, kalau kita ingin membangun ekonomi harus ada finansialnya, harus ada banknya. Bayangkan, kita selalu bicara kita ini salah satu penduduk muslim terbesar di dunia. Tetapi kalau kita lihat sistem perbankan kita lima tahun yang lalu, semuanya perbankan konvensional," ungkap Erick.

Namun, dengan kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI), Erick melihat adanya perubahan signifikan. Saat ini, BSI telah menjadi bank terbesar kelima di Indonesia, mengungguli banyak bank konvensional lainnya.

"Ketika ada perbankannya, baru perbankan ini bisa memutar keuangan membantu entrepreneur, UMKM, atau industri lainnya seperti industri makanan halal. Ini kalau kita lihat sekarang ekonomi syariah Indonesia mulai tumbuh," sambung Erick.

Selain sektor perbankan, lanjut Erick, juga menyebut pertumbuhan sektor makanan halal dan wisata religius sebagai bagian dari ekosistem ekonomi syariah yang semakin kuat. Erick menyampaikan pembangunan ekosistem ekonomi syariah yang kuat, akan tercipta circular economy yang berkelanjutan bagi Indonesia, terutama karena mayoritas penduduknya adalah muslim dan berada dalam usia produktif.

"Kita bisa lihat bagaimana produk makanan halal sudah mulai terlihat di mana-mana. Yang nanti juga potensi adalah wisata religius, banyak sekali aset-aset peninggalan sejarah Islam. Masjid Agung di Banten itu luar biasa. Peninggalan abad ke-15 oleh Sultan Maulana Hasanudin," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.

Erick juga menekankan pentingnya bank syariah untuk berdiri secara mandiri, tanpa bergantung pada bank induk konvensional. Hal ini sejalan dengan upaya mendorong aturan OJK dan Bank Indonesia mewajibkan bank-bank konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) untuk memisahkannya menjadi entitas tersendiri.

"Salah satu yang kita juga ingin pastikan melalui aturan OJK dan BI, sekarang bank-bank konvensional yang mempunyai bank syariah, itu bank syariahnya harus berdiri sendiri. Ini penting karena supaya ada komitmen, jangan dia setengah-setengah, ada konvensional, ada syariah, ya harus dia berdiri sendiri supaya ini sehat," tegas Erick.

Erick berharap dengan semakin banyaknya bank syariah yang tumbuh, maka kompetisi di sektor ini akan semakin meningkat, sehingga perputaran pendanaan di ekonomi syariah dapat berjalan lebih baik. Hal ini merupakan langkah inisiatif dalam memperkuat ekosistem ekonomi syariah agar semakin berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement