REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus meningkatkan pembiayaan di sektor halal sebagai bagian dari upaya memperkuat industri halal nasional. Hingga Desember 2024, pembiayaan sektor halal BSI mencapai Rp 23,69 triliun, tumbuh 18,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sektor makanan dan minuman menjadi salah satu fokus utama BSI dalam mendorong pertumbuhan industri halal. Melalui kerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), BSI memfasilitasi 10.000 sertifikasi halal self declare bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) guna mempercepat sertifikasi halal di Indonesia.
Direktur Retail Banking BSI Harry Gusti Utama menegaskan, pembiayaan sektor halal merupakan bagian dari upaya menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. "Kolaborasi ini menjadi komitmen BSI untuk mendorong Indonesia pusat halal dunia. Salah satunya peningkatan kapasitas dan kualitas UMKM melalui sertifikasi halal," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2/2025).
Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan menyoroti pentingnya sertifikasi halal bagi daya saing UMKM di industri halal global. "Halal adalah utama. Jika (produk yang diwajibkan) semuanya (bersertifikat) halal, maka akan memberikan kemanfaatan dan berkah. Untuk itu dengan adanya kerja sama ini harapannya akan menjadi awalan untuk para UMKM bisa mampu bertahan dan bersaing. Karena saat ini industri halal menuntut untuk setiap UMKM berstandar halal," ujarnya.
Selain pembiayaan, BSI juga menjalankan berbagai strategi untuk mendukung ekosistem halal, termasuk pengembangan industri makanan dan minuman yang memiliki rantai pasok luas. BSI telah memfasilitasi sertifikasi halal gratis bagi 1.000 UMKM, membuka Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat), serta bersinergi dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) guna memperkuat ekosistem halal nasional.
Di sisi lain, BSI juga telah memberangkatkan lima pelaku UMKM binaannya mengikuti pameran internasional di Arab Saudi. Tiga di antara lima UMKM binaan yang ikut pameran tersebut merupakan subsektor makanan dan minuman halal yaitu produk tepung singkong sehat Mocafine, kopi spesialti Aceh Ulunowih Gayo Coffee, dan es krim Sweet Sundae.