REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jawa Barat meluncurkan program akademik ekonomi syariah untuk meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi syariah di masyarakat Jawa Barat. Mereka akan rutin menyelenggarakan pelatihan literasi dan inklusi ekonomi syariah bagi berbagai komunitas tiap bulan.
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Jawa Barat Harry Maksum mengatakan akademi ekonomi syariah bukan merupakan perguruan tinggi. Akan tetapi, sekolah ekonomi syariah yang memberikan pelatihan untuk berbagai komunitas di Jawa Barat.
"Ini sekolah ekonomi syariah memberikan pemahaman pelatihan untuk komunitas," ucap dia di sela-sela acara seminar bertajuk "Outlook Ekonomi Syariah tahun 2025" di Universitas Muhammadiyah Bandung, Jumat (22/11/2024).
Ia menyebut pelatihan tersebut akan digelar tiap bulan kepada berbagai komunitas masyarakat. Kehadiran akademi ekonomi syariah untuk menjawab persoalan literasi dan inklusi ekonomi syariah di masyarakat yang masih rendah.
Harry melanjutkan persentase literasi dan inklusi ekonomi syariah di masyarakat Jawa Barat sekitar 19 persen untuk literasi dan 20 persen untuk inklusi. Angka tersebut masih rendah dibandingkan nasional.
Meski persentase di literasi masih rendah, Harry mengatakan praktik menerapkan inklusi ekonomi syariah pada sektor industri keuangan syariah terbilang tinggi. Hal itu menjadi tantangan membangun ekonomi syariah.
Ia menyebut hal itu terjadi karena kebiasaan masyarakat di Jawa Barat yang sudah mempraktikkan ekonomi syariah seperti bagi hasil di bidang pertanian dan peternakan.
"Semangat mempraktekkan bertransaksi di lembaga keuangan syariah agak tinggi di Jabar meski di nasional masih jauh," kata dia.