Rabu 21 Aug 2024 15:31 WIB

Porsi Pembiayaan UMKM BSI Naik 14,54 Persen

BSI juga memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung UMKM.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Direktur Utama BSI Hery Gunardi.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Utama BSI Hery Gunardi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat dukungannya terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan meningkatkan pembiayaan dan pendampingan. Hal tersebut dapat terlihat dari penyaluran pembiayaan BSI kepada UMKM yang sebesar Rp 47,72 triliun, meningkat 14,54 persen secara tahunan hingga Juni 2024. Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) BSI juga naik menjadi Rp 88,81 triliun atau 34,61 persen, melampaui target regulator sebesar 30 persen untuk akhir 2024.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, perseroan menyadari pentingnya peran UMKM dalam struktur ekonomi Indonesia. BSI berkomitmen kuat untuk memberdayakan UMKM agar lebih tangguh dan mampu bersaing secara global. BSI juga terus berupaya meningkatkan kontribusinya dalam memperkuat ekosistem UMKM di Tanah Air.

Baca Juga

"UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Kami di BSI terus berupaya membuka akses pasar dan pembiayaan untuk UMKM, serta memberikan pendampingan yang diperlukan agar sektor ini bisa terus berkembang dan naik kelas," ujar Hery, Rabu (21/8/2024).

Sebagian besar pembiayaan UMKM BSI, yaitu sekitar 80 persen, disalurkan ke kluster perdagangan dan eceran termasuk sektor food, fashion, kerajinan, dan pertanian. BSI juga memastikan akses pembiayaan syariah dapat dijangkau melalui jaringan outlet yang tersebar di lebih dari 1.000 titik di seluruh Indonesia.

Mengutip data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Koperasi dan UKM, sektor UMKM berkontribusi sekitar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), atau senilai Rp 9.580 triliun. Sedangkan kontribusi segmen usaha tersebut terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai sekitar 97 persen dari total pekerja di Tanah Air. Adapun di Indonesia terdapat sekitar 65,5 juta UMKM. Jumlah tersebut setara 99 persendari total unit usaha.

Tak hanya melalui pembiayaan, BSI juga aktif dalam memberikan pendampingan dan pelatihan bagi para pelaku UMKM. Saat ini BSI memiliki UMKM Center yang tersebar di 4 kota besar yaitu Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Jumlahnya pun akan terus ditambah. UMKM Center sendiri menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pelatihan, pembinaan, dan pendampingan bisnis. Hery menjelaskan bahwa kehadiran UMKM Center di berbagai daerah, merupakan bagian dari upaya BSI untuk menjaring dan melambungkan potensi-potensi UMKM baru agar dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha.

Adapun UMKM Center di Makassar adalah yang terbaru yang diresmikan perseroan pada akhir Juli 2024. Hery mengatakan, kehadiran UMKM Center Makassar merupakan upaya BSI untuk dapat menjaring dan menemukan potensi-potensi UMKM baru di Indonesia Timur. Apalagi BSI Region Makassar memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu seluruh Pulau Sulawesi, Maluku, hingga Pulau Papua.

"UMKM Center menjadi inkubator bagi pelaku UMKM, memberikan pelatihan, pembinaan, dan pendampingan bisnis, serta membantu mereka memperoleh legalitas usaha dan sertifikasi halal. Jumlah UMKM Center ini akan terus kami tambah sebagai inisiatif pemberdayaan di masa depan," ungkap Hery.

Sejalan dengan upaya tersebut, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 39,08 miliar kepada UMKM binaan melalui BSI UMKM Center hingga Juni 2024. Pembiayaan ini difokuskan pada bisnis-bisnis yang resilient, kuat, dan berkelanjutan, dengan tujuan agar UMKM dapat mengembangkan bisnisnya secara modern dan terdigitalisasi, bahkan mampu menembus pasar global.

Tidak hanya itu, BSI juga memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung perkembangan UMKM. Platform seperti Portal UMKM BSI dan Portal Salam Digital menjadi alat penting dalam ekosistem ini. Portal UMKM BSI dirancang untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan kualitas produk lokal agar dapat bersaing di pasar global, sementara Portal Salam Digital memudahkan masyarakat dalam mengajukan pembiayaan mikro secara digital.

Untuk memperluas akses pasar dan jaringan bisnis UMKM, BSI menyelanggarakan berbagai event seperti BSI UMKM Festival dan BSI International Expo. BSI juga mengembangkan program Talenta Wirausaha BSI (TWB) dan Aceh Muslimpreneur (AMP) untuk meningkatkan kapasitas wirausaha muda dan Muslimpreneur di Indonesia.

"Dengan berbagai program dan inisiatif yang telah diluncurkan, BSI berharap dapat terus mendorong pertumbuhan UMKM sebagai salah satu jalan mewujudkan Indonesia yang maju dan berdaya saing di kancah internasional," ujar Hery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement