REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat, mencatat angka kunjungan wisatawan selama libur panjang Waisak mencapai 5.000 orang per hari. Angka kunjungan diperkirakan akan lebih meningkat setelah bunga bangkai raksasa setinggi 3,4 meter mekar pada Ahad (26/5/2024). General Manager Kebun Raya Cibodas, Zaenal Ariefin mengatakan, angka kunjungan mengalami peningkatan sejak Kamis hingga Ahad dan didominasi wisatawan dari sejumlah wilayah di Jabodetabek.
"Peningkatan sudah terlihat sejak Kamis pagi hingga Minggu siang, rata-rata pengunjung yang datang setiap harinya mencapai 5.000 orang kalau ditotal selama libur panjang Waisak angka kunjungan mencapai 20 ribu orang," katanya.
Bahkan, pada Ahad petang angka kunjungan lebih dari 5 ribu orang seiring mekarnya bunga bangkai raksasa untuk kedua kalinya sepanjang 2024. Pengunjung dapat melihat dari dekat bunga bangkai yang mekar menjulang.
Dia memperkirakan seiring mekarnya bunga bangkai raksasa angka kunjungan akan terus meningkat selama dua hari ke depan, karena sudah masuk musim libur sekolah ditambah kegiatan study tour dari sejumlah sekolah di Cianjur dan luar Cianjur yang sudah memesan tempat.
"Ini merupakan kesempatan langka di mana bunga bangkai yang biasanya mekar empat tahun sekali, tepat hari ini mekar untuk kedua kalinya, sehingga ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang hendak berkunjung," katanya.
Amorphophallus titanum Becc atau dikenal dengan bunga bangkai kembali mekar untuk yang ketujuh kali di Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat.
Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Biosistematika dan Evolution Badan Riser Inovasi Nasional (BRIN), Destri, mengatakan bunga bangkai yang mekar saat ini merupakan indukan bunga bangkai dengan nomor 27.
“Induk tanaman tersebut dikoleksi oleh Almarhum R Subekti Purwantoro, dan kawan-kawan pada 2000 dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat,” kata Destri di Kebun Raya Cibodas.
Tanaman yang memiliki bentuk perbungaan menjulang tinggi dengan tongkol atau spadiks yang dikelilingi oleh seludang bunga, masa berbunga empat tahun sekali dengan tiga fase pertumbuhan, fase vegetatif (berdaun), generatif (berbunga), dan fase dorman (istirahat).