Rabu 24 Apr 2024 06:59 WIB

Wapres: Pengembangan Ekonomi Syariah Harus Selaras Prioritas Pembangunan Daerah

Pemerintah daerah diharapkan memperkuat ekosistem dan infrastruktur syariah.

Rep: Febrian Fachri / Red: Gita Amanda
Wakil Presiden RI Maruf Amin menghadiri pengukuhan Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah Jawa Barat di aula barat Gedung Sate, Provinsi Jabar, Kota Bandung, Selasa (23/4/2024).
Foto: M Fauzi Ridwan
Wakil Presiden RI Maruf Amin menghadiri pengukuhan Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah Jawa Barat di aula barat Gedung Sate, Provinsi Jabar, Kota Bandung, Selasa (23/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, mengatakan sebagai upaya optimalisasi pada sektor ekonomi dan keuangan syariah, seluruh pemerintah daerah di Indonesia terus memperkuat ekosistem dan infrastruktur syariah. Sejalan dengan hal ini menurut Ma’ruf, penguatan ekosistem pun harus diimbangi dengan keselarasan terhadap prioritas pembangunan pemerintah dan keunikan masing-masing daerah agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.  

“Ke depan, saya minta pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tetap selaras dan sinergis dengan prioritas pembangunan, kekhasan dan keunggulan daerah, serta kekayaan sumber daya alam dan keragaman budaya,” kata Ma’ruf, ketika menyaksikan Pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Jawa Barat (Jabar), di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Nomor 22, Citarum, Bandung, Selasa (23/4/2024) lalu.   

 

Wapres menyampaikan khususnya di Jabar dengan berbagai regulasi yang dimiliki dan pencapaian yang telah diraih di bidang halal. Ia menilai, hal ini merupakan pondasi yang baik untuk mendukung hal tersebut.   

 

“Sebagai contoh, saat ini sudah ada regulasi tentang Pembinaan dan Pengawasan Produk Barang Higienis dan Halal, serta tentang Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah. Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang terus didorong oleh Pemda juga telah membuahkan hasil. Di tahun 2023, Provinsi Jawa Barat menerima penghargaan pada lima kategori Adinata Syariah,” ujar Wapres.  

photo
Wakil Presiden RI Maruf Amin menghadiri pengukuhan Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah Jawa Barat di aula barat Gedung Sate, Provinsi Jabar, Kota Bandung, Selasa (23/4/2024). - (Republika/M Fauzi Ridwan)

 

Di tingkat nasional sendiri lanjut Ma’ruf, Jawa Barat menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap PDB nasional, pengekspor komoditas terbesar, serta realisasi investasi tertinggi.   

 

Oleh karena itu Wapres mengimbau, kepada jajaran pengurus KDEKS Provinsi Jabar sebagai salah satu penopang ketahanan ekonomi daerah untuk segera menyusun program yang capaiannya dapat diukur agar tonggak pencapaian di bidang syariah dapat diukur efektivitasnya dan berkelanjutan di masa depan. Serta, melakukan kolaborasi multipihak agar subjek utama yang dapat merasakan manfaat program adalah masyarakat. 

 

“Saya minta KDEKS Jawa Barat untuk menyusun rencana aksi dengan target yang terukur serta berkesinambungan, termasuk mensinergikannya dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah periode tahunan, jangka menengah, maupun jangka panjang,” kata Ma’ruf menambahkan.   

 

Sebelumnya, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin melaporkan data mengenai pertumbuhan ekonomi di Jabar. Ia juga menyampaikan apresiasi atas sinergi baik yang diberikan oleh seluruh pihak terkait untuk memajukan ekonomi di Jabar. 

 

“Pada Triwulan IV 2023, ekonomi Jawa Barat tumbuh sebesar 5,15 persen (yoy), melampaui triwulan sebelumnya 4,58 persen (yoy) dan pertumbuhan nasional 5,04 persen(yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan sektor industri dan perdagangan,” ucap Bey. 

 

Bey mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berkontribusi dalam ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Barat. Ia berharap penguatan ekonomi syariah di Jabar mampu memperkuat perekonomian masyarakat secara keseluruhan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement