REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mempermudah pembiayaan bagi fasilitas kesehatan (faskes), sehingga dapat memberikan layanan yang maksimal.
SVP SME Business Group BSI Risqi Widayat mengatakan, tujuan dari kerja sama itu adalah untuk meningkatkan dukungan pembiayaan dan layanan keuangan yang sesuai prinsip syariah kepada faskes rekanan BPJS Kesehatan.
Nantinya faskes-faskes tersebut akan mendapatkan kemudahan pembiayaan untuk pengembangan infrastruktur kesehatan.
“Melalui kerja sama ini, BSI ingin agar seluruh faskes rekanan dari BPJS Kesehatan bisa memberikan pelayanan maksimal kepada para peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional),” ujar Risqi di Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Poin lain yang disepakati dalam kerja sama tersebut antara lain adalah pembayaran autodebet iuran BPJS Kesehatan melalui BSI Mobile untuk memudahkan masyarakat membayar iuran. Perseroan pun akan melakukan pembukaan kantor cabang serta ATM BSI di kantor BPJS Kesehatan.
Adapun hingga Desember 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan untuk segmen SME atau kepada faskes rekanan BPJS Kesehatan sebesar Rp 405 miliar.
Risqi mengatakan saat ini BSI terus mendorong pembiayaan di sektor kesehatan untuk meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia.
“Semoga ke depannya BSI dapat terus berkontribusi untuk meningkatkan kesehatan dan angka harapan hidup masyarakat. Karena itu BSI akan terus menjadi sahabat finansial, sosial, dan spiritual,” tuturnya.
Senada dengan hal tersebut, Deputi Direksi Wilayah V BPJS Kesehatan Siswandi mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen penuh dalam peningkatan layanan fasilitas kesehatan bagi masyarakat.
Terkait kerja sama dengan bank pelat merah itu, pihaknya siap berkolaborasi demi mendukung kemajuan ekonomi syariah di Tanah Air melalui optimalisasi layanan yang baik untuk masyarakat.
“Kami berharap layanan autodebit di BSI bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh peserta JKN- di Indonesia. Kami ucapkan terima kasih kepada BSI yang sudah bersama-sama menjaga sustainabilitas Program JKN,” imbuh Siswandi.
Kerja sama autodebit itu melengkapi beberapa kerja sama yang sudah dilakukan dengan BSI, seperti Supply Infrastructure Financing (SIF), Program Inovasi Pendanaan Masyarakat Peduli JKN, dan kerja sama lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada pemangku kepentingan JKN.
Per Desember 2023, pembiayaan SME di BSI tumbuh dengan baik. Hingga Desember 2023, pembiayaan SME perseroan mencapai Rp 19,35 triliun.
Pembiayaan SME BSI berfokus pada bisnis-bisnis yang resilience, kuat dan sustainable dan tersegmentasi di pembiayaan modal kerja, investasi perorangan, dan badan usaha dengan limit pembiayaan mulai dari Rp 200 juta sampai dengan Rp250 miliar.