REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dana Investasi Publik Arab Saudi (PIF) menyumbangkan sekitar seperempat dari hampir 124 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.900 triliun pengeluaran dana kekayaan negara di seluruh dunia pada tahun lalu.
Berdasarkan laporan tahunan awal dari pakar industri Global SWF (Sovereign Wealth Funds) menyebut bahwa pembelanjaan PIF sebesar 31,5 miliar dolar AS pada 2023 dibandingkan dengan 123,8 miliar dolar AS untuk semua dana kekayaan negara.
Pada 2023, total pengeluaran yang dikendalikan pemerintah untuk transisi energi, mulai dari hidrogen ramah lingkungan hingga penambangan litium, juga mencapai rekor 25,9 miliar dolar AS. Namun, total pengeluaran dana kekayaan negara tahun lalu adalah 21 persen di bawah 2022.
“Ini mungkin menandakan pendekatan yang terlalu hati-hati, karena tidak ada kekurangan modal untuk bekerja di lembaga-lembaga ini,” kata Direktur Pelaksana Global SWF Diego López dalam laporannya dikutip dari Reuters, Selasa (2/1/2024).
Masih dalam laporan tersebut disebutkan bahwa Dana Kekayaan Negara (GIC) Singapura memimpin pengeluaran dana kekayaan selama enam tahun terakhir. Negeri singa tersebut berinvestasi 48 persen lebih sedikit pada tahun 2023, meskipun terdapat aliran masuk sebesar 144 miliar dolar AS dari bank sentral negara tersebut.
Dalam Laporan Global SWF juga menunjukkan bahwa dana-dana Teluk mampu meningkatkan dominasi mereka dalam membuat kesepakatan, sebagian besar dengan mengorbankan dana-dana Kanada dan Singapura. Dana Teluk kini menyumbang hampir 40 persen dari nilai investasi yang disalurkan oleh dana kekayaan negara.
Data yang diberikan oleh kelompok-kelompok seperti Global SWF diawasi dengan ketat karena tidak semua dana negara mengeluarkan laporan tahunan, dan lima dari 10 dana teratas tidak mengungkapkan total pasti aset yang mereka kelola.
Dalam Laporan Global SWF tidak merinci investasi individu yang dilakukan PIF Arab Saudi, namun pengeluaran terbesar digunakan untuk sepak bola dan golf. Aksi ini pun menimbulkan gelombang di dunia olahraga.
Pada Juni 2023, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengumumkan PIF akan mengambil alih empat klub sepak bola terkemuka di negara itu, Al-Ittihad, Al-Ahli, Al-Hilal dan Al-Nassr klub dari pemain Portugal Cristiano Ronaldo. Tak hanya klub sepak bola, masih pada bulan yang sama, Saudi juga menegejutkan dunia golf dengan melakukan perjanjian merger yang mengejutkan antara PGA Tour, DP World Tour dan sirkuit saingannya LIV, yang didukung oleh Saudi PIF. Penggabungan itu belum selesai.
Selain belanja olahraga, investasi terbesar Kerajaan Arab Saudi dilakukan di sektor lain dan 42 persen dari pengeluaran ini dilakukan di dalam negeri. Pembelian besar-besaran termasuk 4,9 miliar dolar AS untuk perusahaan game AS Scopely, 3,6 miliar dolar AS untuk membeli divisi penyewaan pesawat Standard Chartered, dan 3,3 miliar dolar AS untuk pembuat baja Hadeed.
Laporan Global SWR juga menyoroti rencana PIF untuk meluncurkan maskapai penerbangan dan merek kendaraan listriknya sendiri. Laporan tersebut mengatakan bahwa dana tersebut memiliki saham senilai 8,1 miliar dolar AS di perusahaan game Activision Blizzard, Electronic Arts, dan Take-Two yang merupakan bagian dari rencana untuk mengubah negara tersebut menjadi pusat game.
Menatap tahun 2024, Global SWF memperkirakan aset seluruh investor milik negara termasuk dana kekayaan negara, bank sentral, dan dana pensiun akan melampaui puncak sebelumnya pada tahun 2021 sebesar 50,8 triliun dolar AS aset yang dikelola karena memperhitungkan keuntungan kertas. tahun lalu.