Selasa 26 Dec 2023 21:28 WIB

Tembus 3 Besar SGIE, Ini PR Keuangan Syariah Indonesia

Indonesia berhasil menduduki peringkat ketiga menggeser posisi Uni Emirat Arab.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi ekonomi syariah Indonesia.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi ekonomi syariah Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Syariah Irfan Syauqi Beik mengatakan, laporan terbaru State of the Global Islamic Economy (SGIE) merupakan sebuah kabar positif bagi perkembangan industri syariah Indonesia. Dalam Global Islamic Economy Indicator Ranking 2022 tersebut, Indonesia berhasil menduduki peringkat ketiga menggeser posisi Uni Emirat Arab (UEA).

"Kita bersyukur peringkat Indonesia naik," ujar Irfan saat dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (26/12/2023).

Baca Juga

Kendati begitu, Irfan mengajak tidak berpuas diri. Pasalnya, industri syariah Indonesia masih memiliki potensi besar yang perlu dioptimalkan. Irfan mencontohkan optimalisasi pangsa pasar Indonesia sebagai produsen halal, penyedia jasa keuangan syariah, dan pengembangan ZISWAF. Irfan mengatakan 78 persen suplai makanan halal dunia berasal dari negara bukan Islam. 

"Indonesia ini hanya mampu menikmati empat persen saja sebagai produsen. Nah, ini PR kita," ucap Irfan.

Irfan menilai peningkatan penetrasi produk halal Indonesia harus lebih gencar agar bisa merebut pangsa pasar halal dunia. Irfan menyebut potensi besar yang terdapat dalam industri halal dunia, tak terkecuali pada sektor keuangan syariah. 

"Untuk industri keuangan syariah. Kita belum menjadi global Islamic finance hub. Ini yang harus kita kuasai. Kita harus punya Global Islamic Financial Center di mana negara-negara lain menggunakannya untuk transaksi keuangan seperti menerbitkan sukuk negara mereka," kata Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement