Senin 04 Dec 2023 16:56 WIB

Wisata Religi Hingga Pantai Cantik Thailand, Ada Pattani yang Larang Tempat Maksiat

Pattani ialah salah satu wilayah yang memiliki populasi Muslim terbesar di Thailnd.

Rep: Santi Sopia/ Red: Friska Yolandha
Pelancong bisa melakukan wisata religi, kuliner halal dan keindahan alam di Thailand Selatan. Ada Pattani yang melarang tempat maksiat, judi dan punya mall wakaf pertama di dunia. Wilayah ini juga dikelilingi beberapa pantai.
Foto:

Tak jauh dari Pattani, pelancong juga bisa melakukan wisata religi dan tempat bersejarah ke distrik Narathiwat yang memiliki Muzium AlQuran. Di museum ini, ada Alquran yang ditulis tangan di atas kanvas yang kebanyakan tidak memakai kertas, melainkan dari kayu atau kulit hewan.

Ada bangunan masjid modern di sekitar museum yang relatif masih menggunakan arsitektur lama. Kemudian pelancong bisa berziarah ke masjid Telok Manok yang memiliki arsitektur khas dan kerap ramai digunakan beribadah.

Tidak kalah menarik dan paling populer adalah masjid Wadi Husen yang sudah berusia lebih dari 300 tahun, dibangun 1634, sehingga menjadi yang tertua di Thailand. Masjid ini menggabungkan  tiga budaya senibina Cina, Thai dan Melayu dan dibuat menggunakan selak dan baji tanpa berpaku.

Untuk memasuki wilayah Thailand Selatan, pelancong bisa memulai dari perbatasan utara Malaysia sepert Bukit Kayu Hitam dan keluar dari Sadao. Atau melalui bandara Hat Yai, Thailand, baru kemudian menjelajahi sejumlah wilayah di Thailand Setalan. 

Jika memilih mengambil dari perbatasan utara Malaysia, yaitu wisatawan pertama kali akan memasuki wilayah Betong di Yala, yang identik dengan wisata alam, seperti Hot Spring, lalu menyelami wisata sejarah di Piyamitt Tunnel (Gua Partai Komunis Malaya), hingga berfoto cantik di Winter Garden Flower yang memiliki ribuan spesies bunga. 

Di Yala, yang dikenal sebagai kota raya terbersih, wisatawan juga bisa menikmati keindahan alam beserta kabut di atas skywalk aiyerweng. Kunjungan ke skywalk ini bisa mencapai 400-500 orang per hari dan 13 ribu orang ketika pertama kali tempat ini diresmikan pada 2019.

Skywalk ini telah mampu menarik 240 ribu orang asal Indonesia maupun Malaysia sejak Januari sampai Oktober 2023. Di wilayah tersebut juga diklaim akan terus mengalami pengembangan, meskipun tetap akan mematuhi undang-undang perhutanan. 

 

Setelah dari sini, pelancong kemudian bisa bertolak ke Yala melewati hamparan pegunungan, untuk makan siang halal di restoran halal bernama Laila. Kulinernya cukup mirip dengan cita rasa Indonesia, namun terbilang lebih masam karena kerap ditambahkan nanas atau bahan asam lain dalam hidangan lauknya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement