REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah menyebut masyarakat ke depan adalah masyarakat digital sehingga upaya-upaya yang selaras ke arah itu harus terus digalakkan.
"Itulah ciri masyarakat berkemajuan dan ciri Muhammadiyah. Sebagaimana sejalan dengan tema milad Muhammadiyah 'ikhtiyar menyelamatkan semesta' hal ini juga sejalan dengan masalah ekonomi yang menjadi masalah krusial di negeri ini, sehingga pendampingan ini juga akan berdampak pada ekonomi ke depan," kata Ketua MPM PP Muhammadiyah M Nurul Yamin di sela pelatihan di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (25/11/2023).
Menurutnya, memanfaatkan digitalisasi dalam pemasaran merupakan hal yang penting. Berbagai bukti menunjukkan UMKM mendapatkan kenaikan omzet maupun naik kelas dengan melakukan marketing melalui digital, baik melalui mem-blast promosi lewat aplikasi Whatsapp, melakukan live di sosial media seperti Tik Tok, Facebook, Youtube, Instagram, ataupun masuk secara aktif dalam ekosistem marketplace seperti GOTO.
Ia berharap dengan adanya pelatihan akan didapatkan pemahaman digital marketing sehingga pelaku UMKM di Muhammadiyah bisa menjangkau pasar yang lebih luas dan mengefektifkan biaya pemasaran, juga membuat ruang dan waktu pemasaran yang tidak terbatas.
Nurul Yamin menegaskan program pelatihan ini harus dilakukan secara komprehensif dan sistematis. Hal itu agar peserta mendapatkan pemahaman dan mampu mengimplementasikan pengetahuan dan kemahiran yang dibutuhkan dalam mengembangkan bisnis di era digital, dari tingkat basic sampai advance.
"Selanjutnya diperlukan juga coaching atau mentorship agar peserta dapat meningkatkan visibilitas bisnis mereka secara online, meningkatkan daya saing, dan meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dalam ekosistem digital yang terus berubah," kata dia.