REPUBLIKA.CO.ID, PADALARANG -- Bank BJB Syariah berencana melantai di bursa atau melakukan initial public offering (IPO). Saat ini, anak usaha Bank BJB itu tengah berupaya memenuhi semua persyaratan sesuai aturan regulator.
"Sedang dalam proses. Ada beberapa indiator yang perlu dipersiapkan oleh BJB Syariah dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), prosesnya lagi jalan," ujar Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi saat ditemui di sela Media Gathering Perbanas di Padalarang, Jawa Barat, Kamis (23/11/2023).
Sebelumnya, ia pernah mengatakan BJB Syariah akan IPO tahun ini. Hanya saja, kata dia, ternyata ada beberapa indikator yang perlu diperbaiki.
Maka, dirinya berharap tahun depan BJB Syariah sudah bisa melantai di bursa. "Kita lagi dorong pada 2024, masih ada harapan ke sana," tutur Yuddy.
Ia mengaku belum bisa menyebutkan secara rinci terkait potensi IPO tersebut. Saat ini, lanjutnya, persiapan IPO BJB Syariah dikawal oleh konsultan pembina atau advice consultant.
Sebagai informasi, sepanjang kuartal III 2023, BJB Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp 42,08 miliar. Berdasarkan laporan keuangan terbaru, bank itu berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebanyak Rp 8,99 triliun pada kuartal III 2023 atau naik 5,73 persen year on year (yoy).
Adapun total aset dari BJB Syariah pada kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 12,33 triliun. Angka itu naik 10,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
