REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menilai aktivitas penerbangan umrah di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, masih dapat ditingkatkan karena pasarnya terbuka lebar.
"Kalau kita hitung saja, apabila bisa mengalihkan sebagian trafik yang ada di Bandara Soekarno-Hatta mungkin sekitar 15-20 persen, setahun bisa 170 ribu orang," kata Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin, di Majalengka, Selasa (10/10/2023).
Ia menyebutkan, pada 2023, penerbangan haji dan umrah di Bandara Kertajati sudah berjalan lancar. Akan tetapi, ia melihat bahwa pasar umrah harus ditingkatkan kembali.
Untuk memanfaatkan peluang itu, pihaknya telah berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan supaya membagi trafik umrah dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kertajati.
"Pada tahun 2023 ini sudah menjadi embarkasi haji. Kita kembangkan ke depan, termasuk yang perlu ditingkatkan itu umrah. Pasar umrah itu besar. Saya sudah berkomunikasi untuk membagi trafik di Cengkareng ke sini," katanya menjelaskan.
Tidak hanya umrah, menurut Awaluddin, ke depan, permintaan dan prospek penumpang di Bandara Kertajati juga sangat tinggi, khususnya untuk masyarakat yang tinggal di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
"Tadi kita bahas di rapat, itu adalah bagaimana kemudian memunculkan potensi kekayaan lokal daerah baik budaya, UMKM, maupun pariwisata itu jadi satu hal yang mendorong demand di Kertajati," ucap dia.