Jumat 21 Jul 2023 16:29 WIB

Sering tak Tanya Kehalalan Makanan, Pembeli: Takut Pedagang Tersinggung

Logo halal penting dicantumkan agar masyarakat tak perlu bertanya lagi.

Rep: Mgrol148/ Red: Lida Puspaningtyas
 Konsumen juga harus memiliki kesadaran akan makanan halal di sebuah restauran. (ilustrasi)
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Konsumen juga harus memiliki kesadaran akan makanan halal di sebuah restauran. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas masyarakat Indonesia jarang bertanya terkait kehalalan makanan saat membelinya di luar. Indonesia tentu merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan juga beragam kuliner karena tidak bisa terlepas dari seluruh elemen budaya yang beragam.

Baru-baru ini isu halal kembali meningkat setelah influencer mencampur makanan berlabel halal dengan krupuk yang didalamnya terkandung babi. Sebelumnya, viral juga informasi kedai yang mengklaim diri halal tapi masih memakai angciu atau arak masak.

Baca Juga

Seorang warga, Andini Putri mengaku tidak pernah bertanya terkait kehalalan makanan yang dibelinya di luar. Menurutnya, menanyakan halal atau tidaknya suatu masakan pada penjual, kadang merasa takut pedagang tersinggung.

"Kalau sejauh ini sih aku nggak pernah nanya soal itu sih yang pasti karena kan kita tinggal di mayoritas Islam ya jadi pasti pedagang juga bisa menyesuaikan, dan jual makanan yang nggak haram," ujarnya saat ditemui di salah satu mal di Jakarta pada Kamis (20/7/2023).

Namun demikian, ia mengakui kehalalan makanan sangat penting. Begitu pula dengan sertifikat halal. Sehingga, pedagang seharusnya juga bisa memberikan kepastian halal tanpa harus pelanggan bertanya.

"Menurut aku ya kalo makanan halal penting sih, mungkin perlu ada pencantuman logo halal oleh pedagang, umkm juga penting, agar menjaga kualitas dan juga kepercayaan masyarakat terhadap dagangan yang di jualnya," katanya.

Saat ini mulai banyak masyarakat yang juga bertanya. Sehingga, agar  terjamin kualitas dan mutunya maka logo halal itu lebih baik dicantumkan.

Mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, sehingga sertifikasi kehalalan produk menjadi perhatian penting yang menjadi standar produk di Indonesia. Seorang warga lainnya, Novinka Sari juga mengaku tidak pernah menanyakan sertifikasi halal makanan yang ia beli.

"Menurut saya sih, buat apa kita tanyain karena kan ya di Indonesia Mayoritas Muslim jadi ya nggak takut untuk beli makanan gitu," katanya.

Untuk makanan kemasan, lebih mudah mengenalinya karena sudah langsung tercantum. Maka dari itu, ia mengatakan logo halal sangat penting untuk menjaga apa yang dikonsumsinya.

"Dengan adanya logo halal pada kemasan atau merek dagang sih penting ya, karena kan kaya yang kita tahu banyak yang viral karena dicampur – campur kaya minyak babi,” tutupnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement