Kamis 25 May 2023 21:58 WIB

BI Perkuat Komitmen Pengembangan Ekonomi Syariah di Papua Barat Daya

FESyar KTI berlangsung 25-28 Mei 2023 di Samarinda di Kalimantan Timur.

Produk fashion ramah lingkungan Galeri Wong Kito menjajakan pakaian dan kain pewarna alam di Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera di Palembang, Sumatera Selatan, di Aryaduta Hotel, Sabtu (3/8).
Foto: Republika/Lida Puspaningtyas
Produk fashion ramah lingkungan Galeri Wong Kito menjajakan pakaian dan kain pewarna alam di Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera di Palembang, Sumatera Selatan, di Aryaduta Hotel, Sabtu (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Barat terus memperkuat komitmen pengembangan ekonomi syariah dengan pemerintah daerah dan pondok pesantren di Provinsi Papua Barat Daya. Kepala BI Papua Barat Rommy Sariu Tamawiwy di Manokwari, Kamis (25/5/2023), mengatakan, kebijakan ekonomi keuangan syariah memerlukan strategi pengembangan tersendiri yang lebih inovatif dan kreatif.

Karena itu, BI telah menyelenggarakan Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2023, yakni talkshow ekonomi dan keuangan syariah dengan tema "Membangun Masyarakat Berkelanjutan melalui Ekonomi dan Keuangan Syariah" di Kota Sorong pada 23 Mei 2023.

Baca Juga

"Kalau hanya mengandalkan business as usual, kita tidak akan mencapai lompatan untuk pengembangan ekonomi keuangan syariah," kata Rommy.

FESyar, kata dia, bermaksud meningkatkan pemahaman yang komprehensif bagi pemerintah daerah dan masyarakat terutama mahasiswa, santri, dan pelaku usaha tentang ekonomi dan keuangan syariah. Ke depannya, Bank Indonesia mengharapkan lebih banyak individu dan pelaku usaha tertarik menggunakan produk maupun layanan syariah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi syariah secara keseluruhan di wilayah Papua Barat Daya.

Selain itu, inovasi dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah dapat dilakukan melalui pertukaran ide, diskusi, dan kolaborasi antara pemangku kepentingan demi menghasilkan solusi inovatif yang dapat memperkaya industri ekonomi dan keuangan syariah.

"Melalui pemahaman yang lebih baik tentang ekonomi dan keuangan syariah, masyarakat dapat memanfaatkan produk dan layanan syariah secara optimal," ujar Rommy.

Ia menjelaskan Bank Indonesia memiliki program bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk mendukung pengembangan program prioritas seperti penyusunan kodifikasi data produk halal, sertifikasi halal, dan transaksi perdagangan internasional produk halal Indonesia.

Upaya tersebut diterjemahkan melalui tiga strategi, yaitu pemberdayaan ekonomi syariah, peningkatan keuangan syariah, serta penguatan kegiatan edukasi, riset, dan asesmen ekonomi keuangan syariah. Menurut Rommy, pengembangan ekonomi keuangan syariah berkaitan erat dengan pengendalian inflasi dan perluasan digitalisasi transaksi dari sisi ekonomi keuangan syariah.

Saat ini, kata dia, Bank Indonesia telah melakukan kerja sama dengan empat dari 11 pondok pesantren yang tersebar di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya dengan maksud memajukan ekonomi syariah melalui pemberdayaan ekonomi pesantren, termasuk kegiatan ekonomi syariah di masjid.

"Kita tidak hanya bicara mengenai ekonomi melalui perbankan syariah, tapi ekonomi keuangan sosial syariah melalui zakat, infaq, sedekah dan wakaf," kata Rommy Sariu Tamawiwy.

Road to FESyar tahun 2023 di Sorong, Papua Barat Daya, merupakan rangkaian pendukung dari kegiatan utama yakni Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) yang berlangsung 25-28 Mei 2023 di Samarinda, Kalimantan Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement