REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7 triliun dari lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara pada 23 Mei 2023 dengan mendapatkan penawaran masuk senilai Rp 54,75 triliun. Lelang dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (23/5/2023), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat terdapat enam seri SBSN yang dilelang, yakni SPNS07112023, PBS036, PBS003, PBS037, PBS034, dan PBS033, melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Seri dengan nominal yang diraup terbesar yakni Rp 2,35 triliun berasal dari lelang PBS003 yang mendapatkan penawaran Rp 7,26 triliun. Imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6 persen.
Dana diserap terbesar selanjutnya yakni Rp 2,15 triliun berasal dari lelang PBS036 yang mendapatkan penawaran masuk Rp 15,54 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 5,96816 persen. Kemudian, diraup dana Rp 1 triliun dari lelang seri SPNS07112023 yang mendapatkan penawaran Rp 6,36 triliun. Adapun imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan yaitu 4,746 persen.
Dari lelang PBS037, pemerintah menyerap dana Rp 900 miliar yang berasal dari penawaran masuk sebesar Rp 11,89 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,75886 persen. Pemerintah meraup dana Rp 500 miliar dari lelang seri PBS033 yang mendapatkan penawaran masuk Rp 2,76 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan dalam lelang seri tersebut yakni 6,81911 persen.
Terakhir, pemerintah menyerap dana Rp 100 miliar dari lelang seri PBS034 yang mendapatkan penawaran Rp 10,93 triliun, dengan imbal hasil 6,7405 persen.