REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memperkirakan sektor prioritas dalam rantai pasok halal atau Halal Value Chain (HVC) tahun ini tumbuh 4,5–5,3 persen. Prediksi pertumbuhan ini, kata Kiai Ma'ruf, seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional.
Direktur Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah KNEKS, Afdhal Aliasar mengamini hal tersebut. Ia pun menggarisbawahi sektor farmasi yang perlu menjadi perhatian di sektor HVC karena merupakan komponen utama pendukung pertumbuhan ke depan. Kebutuhan farmasi halal dan alat alat kesehatan akan menjadi sangat strategis ke depannya untuk membangun masyarakat Indonesia yang lebih tangguh.
"Riset di bidang ini juga sedang giat-giatnya dikembangkan oleh stakeholder terkait," tuturnya kepada Republika, Senin (8/5/2023).
Adapun, sektor halal yang tumbuh dengan baik saat ini adalah sektor makanan dan minuman, pertanian, mode fashion, kosmetik atau healthcare serta pariwisata ramah Muslim. Penguatan sektor ini sejalan dengan kembalinya aktivitas masyarakat pascapandemi yang mendorong produksi serta konsumsi.
"Termasuk juga pergerakan masyarakat yang mulai dinamis antar wilayah Indonesia. Kita melihat sendiri barusan dalam periode mudik beberapa waktu lalu ekonomi masyarakat bergerak cepat dan memperlihatkan pemulihan yang sangat baik," kata dia.
Sebelumnya, Kiai Ma'ruf mengatakan Indonesia diperkirakan termasuk salah satu negara yang masih mampu tumbuh kuat di tahun 2023. IMF memproyeksikan Indonesia tumbuh di kisaran lima persen (yoy) pada tahun ini.
Oleh karena itu, pemerintah terus berkomitmen meningkatkan peran strategisnya di berbagai forum regional, multilateral, dan internasional, terlebih saat ekonomi global tertekan akibat pandemi dan aneka disrupsi.