Selasa 11 Apr 2023 22:36 WIB

Kemenkop UKM Gandeng Istiqlal Hadirkan Produk Halal

Kemenkop akan fokus ke industri halal dalam mengisi halaman Masjid Istiqlal.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membuka Bazaar Ramadhan di Smesco Indonesia, Jakarta, Senin (10/4/2023).
Foto: Republiika/Iit Septyaningsih
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membuka Bazaar Ramadhan di Smesco Indonesia, Jakarta, Senin (10/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan, manajemen Masjid Istiqlal mengajak Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) bekerja sama. Kerja sama itu guna meminta para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengisi ruang usaha di halaman masjid.

"Istiqlal juga minta kerja sama dengan kita untuk isi ruang usaha di halaman Istiqlal yang cukup besar," ujarnya saat membuka Bazar Ramadhan di Smesco Indonesia, Jakarta, Senin (10/4/2023).

Baca Juga

Menkop pun menyambut baik permintaan tersebut. Dalam mengisi halaman Masjid Istiqlal, kata dia, Kemenkop akan fokus ke industri halal. Hal itu meliputi pakaian baju Muslim serta produk yang berkaitan dengan Istiqlal.

"Ini saya sudah bicara dengan Pak Nasaruddin (Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar). Kita koneksikan dengan pembiayaan dan sebagainya," tutur dia.

Ia optimistis omzet UMKM bisa ditingkatkan lewat cara mendekatkan pelaku usaha dengan mendekatkan pasar. Kemenkop, lanjutnya, berupaya meningkatkan omzet pelaku UMKM selama Ramadhan. 

Salah satunya dengan menggelar bazar di beberapa kementerian. "Saya optimistis kalau kita bisa terus tingkatkan omzet pelaku UMKM dengan dekatkan UMKM ke pasar secara berkeliling di kantor-kantor kementerian," jelas Teten.

Langkah itu, lanjutnya, juga mendorong para Aparatur Sipil Negara (ASN) agar mulai membeli, menggunakan, serta mengonsumsi produk UMKM. Ia menilai, jika Gerakan Bangga Buatan Indonesia terus dirutinkan, pertumbuhan produk lokal bisa cukup signifikan. 

Itu karena produk UMKM yang dihadirkan sudah dikurasi, sehingga bisa mengambil segmen pasar menengah ke atas. "Dengan produk lokal yang kita kurasi. Sudah layak masuk ke pasar menengah atas seperti Sarinah," tutur Teten. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement