Pertanyaan :
Assalammua'alaikum Wr. Wb.
Saya memiliki beberapa rencana untuk masa depan, namun masih kesulitan untuk mengalokasikan berapa nominal untuk tiap tiap kebutuhan dari jumlah dan pemasukan yang saya miliki. Adapun rincian keuangan kami adalah sebagai berikut:
Penghasilan per bulan: Rp. 9.000.000. Pos pengeluaran tiap bulannya ± Rp. 6.000.000 termasuk untuk tabungan haji dan biaya tak terduga. Sisanya digunakan untuk menutupi biaya pembangunan rumah yang masih berjalan sekitar 30%.
Namun saat ini kebutuhan lain begitu mendesak dan perlu prioritas juga. Yakni rencana kredit mobil melalui Bank Syariah dengan DP minimal 30% dari harga mobil, dan cicilan rata rata 4 s.d 5 juta per bulan. Jadi menurut bapak bagaimana solusinya? Saat ini memang yang jadi prioritas adalah mobil dan rumah. Perlu diketahui jumlah tabungan tunai yang kami miliki saat ini sebesar Rp. 8.000.000. Mohon bantuannya. Terimakasih.
Salam,
Didit, Kaltim
Jawaban :
Wa'alaikumsalam. Hanya ada satu hal yang perlu Anda lakukan pak, yaitu jujur pada diri Anda sendiri mengenai kondisi keuangan Anda.
Dengan penghasilan 9 juta dan pengeluaran 6 juta, artinya Anda memiliki surplus bulanan sebesar Rp 3 juta per bulan. Dengan adanya rencana pengeluaran baru berupa cicilan mobil sebesar Rp 4-5 juta per bulan, tentunya kondisi keuangan menjadi tidak lagi seimbang. Lebih besar pengeluaran daripada penghasilannya. Belum lagi jika biaya pembangunan rumah juga kita perhitungkan, tentunya defisitnya bisa menjadi lebih besar lagi.
Jadi, apa yang harus dilakukan, sekali lagi Anda harus jujur melihat bahwa kondisi keuangan menghadapi masalah dan tidak menutup mata dari hal ini. Maka hanya ada dua pilihan untuk mengatasinya. Yaitu dengan cara mengurangi pengeluaran Anda yang sekarang ini sebesar Rp 6 juta, atau mengurangi cicilan mobil menjadi kurang dari 4-5 juta per bulannya.
Kita bahas alternatif pertama, mengurangi angka yang 6 juta. Dari pengeluaran Anda sekarang ini, tentunya ada yang bisa kita kurangi agar tidak lagi 6 juta, tapi setidaknya menjadi 4 juta saja. Harus ada kompensasi kenyamanan memiliki mobil baru dengan menghilangkan kenyamanan lain yang sudah masuk dalam komponen biaya 6 juta tersebut. Anda bisa mulai dari biaya hiburan, dan berbagai biaya keinginan lainnya.
Alternatif kedua adalah dengan cara mengurangi cicilan mobilnya. Memperbesar DP bisa menjadi solusi, tapi melihat sisa tabungan Anda yang hanya Rp 8 juta, sebaiknya hal ini tidak dilakukan. Alternatifnya adalah mempepanjang jangka waktu cicilan, atau menurunkan harga mobil yang akan dibeli. Selain itu, saya juga tetap sarankan untuk menunda pembelian mobil sampai biaya pembangunan rumah sudah teratasi semua.
Lho kok banyak sekali pengorbanan yang harus dilakukan? mengurangi pengeluaran rutin, menurunkan harga mobil dan sebagainya. Itulah yang saya maksud dengan jujur dengan kondisi keuangan Anda sendiri.
Konsultasi keuangan keluarga diasuh oleh Ahmad Gozali, perencana keuangan pada Safir Senduk & Rekan. Kirimkan pertanyaan Anda ke [email protected]
@ahmadgozali