REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat kinerja positif hingga kuartal III 2025 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 9,04 persen secara tahunan menjadi Rp 5,57 triliun. Kinerja tersebut ditopang peningkatan pembiayaan dan dana murah di tengah kondisi ekonomi yang berangsur pulih.
Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, mengatakan kenaikan laba didorong pertumbuhan pembiayaan yang meningkat 12,65 persen (yoy) menjadi Rp 301 triliun hingga kuartal III 2025.
“Kualitas pembiayaan terjaga, dengan NPF (non performing financing) gross sebesar 1,84 persen, membaik 13 basis poin dari tahun sebelumnya,” ujarnya dalam paparan kinerja BSI kuartal III 2025 secara daring, Rabu (29/10/2025).
Dari sisi penghimpunan dana, BSI mencatatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 348 triliun atau tumbuh 15,66 persen (yoy). Dana murah atau current account and saving account (CASA) tetap menjadi penopang utama dengan kontribusi 59,48 persen terhadap total DPK.
“CASA BSI mencapai Rp 207 triliun,” kata Anggoro.
Ia menuturkan, total aset BSI hingga kuartal III 2025 mencapai Rp 417 triliun, tumbuh 12,37 persen dibanding periode sama tahun lalu. Pertumbuhan aset juga ditopang pengembangan infrastruktur digital, termasuk aplikasi BYOND by BSI yang kini digunakan 5,23 juta pengguna atau naik 164 persen secara year to date.
“Saat ini user (BYOND) sebanyak 5,23 juta user dengan pertumbuhan 164 persen secara year to date (ytd),” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Finance & Strategy BSI, Ade Cahyo Nugroho, menyampaikan pertumbuhan kinerja diiringi perbaikan sejumlah rasio keuangan penting. Salah satunya rasio financing to deposit ratio (FDR) yang berada di level 86,29 persen pada kuartal III 2025.
“Sesuatu yang kita lihat sangat positif. Kembali berkali-kali kami sampaikan menggambarkan situasi makroekonomi di Indonesia yang rasanya semakin membaik, terutama setelah kuartal I 2025,” ujarnya.
Peningkatan kinerja BSI juga tercermin dari ekspansi distribusi layanan. Jumlah nasabah mencapai 22,6 juta, naik 7,67 persen (yoy). BSI memiliki 1.039 kantor cabang dan unit layanan, serta 126 ribu agen, tumbuh 16,49 persen dibanding tahun lalu. Transformasi digital juga semakin kuat dengan pertumbuhan transaksi QRIS sebesar 30 persen (yoy) dan 34 juta pengguna aplikasi BEWIZE, meningkat 40 persen (yoy).
Kinerja tersebut menunjukkan daya saing BSI di industri perbankan syariah nasional kian kokoh. Dengan rasio pembiayaan dan dana yang seimbang serta pertumbuhan digital yang agresif, BSI dinilai berhasil menjaga momentum pertumbuhan berkelanjutan hingga akhir tahun.