Selasa 16 Sep 2025 19:39 WIB

Zona KHAS Jadi Andalan Pengembangan Industri Halal Jatim

Khofifah meluncurkan tiga Zona KHAS terbaru, sehingga total ada 10 di Jatim.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah 2025 di Surabaya, Jatim.
Foto: Dok. Bank Indonesia
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah 2025 di Surabaya, Jatim.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jawa Timur berambisi jadi yang terdepan dalam pengembangan ekonomi syariah. Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa optimistis daerah ini akan menjadi pionir ekonomi syariah nasional, salah satunya melalui pengembangan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) di daerah masing-masing.

“Ini merupakan langkah strategis untuk membangun ekosistem ekonomi syariah yang kokoh dan berkelanjutan,” kata Khofifah, di Surabaya, Selasa (16/9/2025).

Baca Juga

Khofifah meminta seluruh bupati dan wali kota se-Jatim memperkuat sinergi menghadirkan Zona KHAS, termasuk menentukan titik-titik yang perlu pengembangan lebih maksimal. Menurutnya, keberadaan Zona KHAS bukan sekadar sertifikasi, tetapi juga memberikan rasa mantap dan yakin kepada masyarakat dalam mengonsumsi makanan dan minuman halal.

Bahkan Zona KHAS juga akan menjadi penguat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga usaha ultra mikro. Berkaitan dengan pengembangan Zona KHAS, Khofifah meluncurkan tiga Zona KHAS terbaru, yakni Wisata Kuliner Gladak Serang Kota Probolinggo, Kantin FEB Unair Kampus B, dan Kantin GOR Unair Kampus C.

Dengan diluncurkannya tiga Zona KHAS hari ini, maka Jatim kini memiliki 10 Zona KHAS.

“Ada sinergisitas yang terus kita bangun. Kolaborasi yang terus kita kuatkan dan ada plan of action panjang yang harus kita detailkan,” ujar Khofifah.

photo
Pekerja menyiapkan daftar menu makanan halal di stand kuliner Kediri Town Square saat peluncuran Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (23/8/2024). Pemerintah daerah setempat bersama kantor perwakilan Bank Indonesia Kediri menjadi yang pertama di Indonesia menerapkan Zona KHAS di pusat perbelanjaan. - (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Lebih lanjut, Khofifah menyoroti pentingnya infrastruktur halal termasuk laboratorium halal seperti Laboratorium Halal UINSA Surabaya yang sudah lengkap namun belum bisa melayani publik karena keterbatasan regulasi.

“Mungkin waiting list-nya agak panjang di laboratorium halal, padahal UINSA sangat lengkap namun belum boleh memberikan layanan publik. Ini sebetulnya bisa memberikan percepatan,” katanya lagi.

Selain itu, Khofifah menegaskan bahwa makanan dan minuman halal (halalan thayyiban) adalah tanggung jawab pemerintah. Sejak awal menjabat, ia mendorong percepatan Rumah Potong Hewan (RPH) dan Rumah Potong Unggas (RPU) halal di Jatim dan kini RPH telah menjadi 143 dari 134.

“Maka ini sebetulnya tanggung jawab saya sebagai Gubernur. Ketika kami menjadi Gubernur RPH halal itu nol. Alhamdulillah, sekarang insyaAllah sudah 134 dari 143. Jadi kita tinggal 9 lagi RPH halal,” katanya pula.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement