Selasa 26 Aug 2025 20:36 WIB

Food Tray MBG dari China Diduga Terpapar Minyak Babi, Ini Kata IHW

IHM mengingatkan pentingnya status kehalalan food tray MBG.

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Siswa membawa paket makanan bergizi gratis yang dibagikan di SMP Negeri 2 Berastagi, Karo, Sumatera Utara, Rabu (16/7/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) bersama yayasan Agro Citra Simalem Lestari meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyasar 3.400 siswa dari 7 sekolah di kawasan Kota Berastagi untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar di daerah tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Siswa membawa paket makanan bergizi gratis yang dibagikan di SMP Negeri 2 Berastagi, Karo, Sumatera Utara, Rabu (16/7/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) bersama yayasan Agro Citra Simalem Lestari meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyasar 3.400 siswa dari 7 sekolah di kawasan Kota Berastagi untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Food tray atau baki yang diimpor dari China untuk program Makanan Bergizi (MBG) diduga menggunakan minyak babi saat proses mencetaknya.

Dugaan tersebut disampaikan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang mengungkap ada penggunaan minyak babi sebagaimana tertulis pada Material Safety Data Sheet atau Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS).

Baca Juga

Menanggapi dugaan tersebut, Founder Indonesia Halal Watch (IHW), KH Ikhsan Abdullah mengatakan, kalau memang terbukti saat mencetak baki tersebut memakai unsur minyak babi atau zat tidak halal lainnya. Maka dalam kaidah fikih, itu menjadi haram dan najis.

"Artinya jadi tidak halal kan," kata Kiai Ikhsan kepada Republika.co.id, Selasa (26/8/2025).

Dia menerangkan bahwa makanan yang bersentuhan dengan baki yang dicetak pakai minyak babi, bisa menjadi tidak halal.

Sehubungan dengan itu, IHW merekomendasikan penggunaan baki yang berasal dari produk dalam negeri dan sudah jelas kehalalannya.

Kelebihan menggunakan produk dalam negeri, kualitasnya bisa dikontrol, dan proses pembuatanya dapat dilihat untuk dipastikan agar tidak terpapar sesuatu yang najis atau haram.

"Nah yang selanjutnya (penggunaan produk dalam negeri dapat) menggeliatkan industri dalam negeri, masyarakat memperoleh pendapatan, industri memperoleh pesanan, dan seterusnya sehingga masyarakat bisa membeli barang kebutuhannya (daya beli naik)," ujar Kiai Ikhsan yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sebelumnya, Founder Halal Corner Indonesia, Aisha Maharani mengatakan, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) bersama Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) semestinya turun tangan untuk menelusuri informasi dugaan food tray atau baki yang terpapar minyak babi secara transparan.

photo
Petugas mendata paket makanan bergizi gratis yang akan dibagikan di SMP Negeri 2 Berastagi, Karo, Sumatera Utara, Rabu (16/7/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) bersama yayasan Agro Citra Simalem Lestari meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyasar 3.400 siswa dari 7 sekolah di kawasan Kota Berastagi untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar di daerah tersebut. - (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement