REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan menekankan pentingnya kesiapan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menghadapi tantangan halal di tingkat global. Menurut dia, halal kini telah menjadi gaya hidup universal yang identik dengan kualitas, kesehatan, dan kebersihan.
“Dunia sedang berebut potensi halal, dan negara penghasil produk halal terbesar justru China, Brasil, dan lainnya. Jangan sampai produk halal UMKM kita tergilas karena mutu, harga, kemasan, dan logo halal mereka lebih menarik,” ujar Haikal di Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Sebagai bentuk dukungan, pemerintah menyediakan program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) bagi pelaku usaha kecil di berbagai sektor. Haikal menilai sertifikasi halal bukan hanya kewajiban, melainkan juga bagian dari visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kemandirian pangan sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.
Ia menambahkan, edukasi dan sosialisasi sertifikasi halal masih perlu ditingkatkan agar pelaku usaha semakin memahami manfaatnya. Karena itu, BPJPH memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah, termasuk Yogyakarta yang memiliki banyak UMKM dengan potensi besar.
“Komitmen bersama ini bukan hanya untuk memberikan kepastian hukum atas perlindungan kehalalan produk, tapi juga langkah strategis memajukan ekonomi daerah. Dengan begitu, UMKM bisa berdaya saing internasional, bisa ekspor, dan tetap menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri,” kata Haikal.