Rabu 06 Aug 2025 16:32 WIB

Sinergi BI-Muhammadiyah Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Syariah

Nota kesepahaman jadi landasan kerja sama jangka panjang di sektor ekonomi syariah.

Bank Indonesia (BI) bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) berkomitmen memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia. (Ilustrasi)
Foto: wikipedia
Bank Indonesia (BI) bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) berkomitmen memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) berkomitmen memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia. Hal ini tertuang dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandatangani Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu.

Dalam keterangan resminya di Jakarta, Perry Warjiyo menyampaikan bahwa Nota Kesepahaman antara BI dan PP Muhammadiyah merupakan bentuk ikhtiar bersama dalam memperkuat eksyar di Indonesia.

Baca Juga

Tujuan pertama Nota Kesepahaman tersebut adalah menjadi payung dalam mengimplementasikan kebijakan eksyar, terutama dalam pemberdayaan ekonomi dan pendalaman pasar keuangan syariah.

Kedua, memastikan adanya transfer pengetahuan antara BI dan PP Muhammadiyah sehingga keilmuan di bidang eksyar dapat terdokumentasi dengan baik dan terus berkembang. Ketiga, menjadi panduan kerja untuk memastikan pemenuhan prinsip tata kelola yang baik dalam perumusan program kolaborasi eksyar.

Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai eksyar yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Penandatanganan Nota Kesepahaman kedua belah pihak turut disaksikan oleh Majelis, Lembaga, dan Biro PP Muhammadiyah, serta para rektor perguruan tinggi Muhammadiyah di Jabodetabek. Penandatanganan ini juga diharapkan memperkuat berbagai inisiatif dan program yang akan dilaksanakan bersama serta menjadi langkah konkret dalam mewujudkan visi dan misi menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan bahwa kerja sama antara bank sentral dan organisasi Islam terbesar ini dalam pengembangan eksyar tidak semata hanya program, tetapi juga berperan menjaga stabilitas ekonomi dan sosial masyarakat.

Hal tersebut dapat diwujudkan melalui penerapan konsep syariah guna membangun ekonomi yang berkeadilan. Ekonomi yang berkeadilan adalah ekonomi yang berfokus pada pencapaian kemakmuran yang merata dan inklusif serta distribusi sumber daya yang adil bagi seluruh masyarakat, dengan semangat saling peduli dalam mengamalkan kebaikan.

Kerja sama BI dan PP Muhammadiyah telah berlangsung dalam berbagai kegiatan, seperti pemberdayaan unit bisnis pesantren di berbagai wilayah Indonesia, pengembangan ekonomi berbasis masjid, penguatan kelembagaan dan ekonomi usaha Muhammadiyah, penyusunan roadmap pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), serta penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement