Jumat 27 Jun 2025 20:44 WIB

KNEKS Mendorong Induk BTM Jadi Percontohan Apex IKMS

Agar IKMS berkelanjutan, perlu dukungan kuat atas keberadaan apex IKMS.

KNEKS melakukan kunjungan koordinasi ke BTM Jawa Tengah di Pekalongan, Kamis (26/6/2025).
Foto: KNEKS
KNEKS melakukan kunjungan koordinasi ke BTM Jawa Tengah di Pekalongan, Kamis (26/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penguatan apex institusi keuangan mikro syariah (IKMS), menjadi salah satu program prioritas Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di tahun 2025.

Terkait hal ini, pada Kamis (26/6/2025), KNEKS melakukan kunjungan koordinasi ke Pusat Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) Jawa Tengah di Pekalongan. Pusat BTM adalah salah satu apex IKMS atau lembaga pengayom bagi anggotanya.

Anggota Pusat BTM adalah koperasi primer yang dikenal dengan nama BTM. Pusat BTM memiliki peran strategis bagi anggotanya. Sebagai contoh, sebuah BTM yang hampir bangkrut pada 2008 dengan aset sekitar Rp 2 miliar kini menjadi IKMS berkinerja baik dengan aset Rp 145 miliar.

Manajer SPI BTM Pemalang, Rusmani menuturkan, saat itu di BTM sedang ada permasalahan sehingga chaos. Para karyawan melakukan boikot kerja sehingga hanya satu orang yang aktif. Alhamdulillah, kata dia, pihaknya dibantu pusat BTM Jawa Tengah.

‘’Kami dikirim dua orang karyawan dan dana segar Rp 1 miliar agar kami bisa beroperasi kembali. Alhamdulillah dengan wasilah itu, BTM kami malah menjadi salah satu IKMS percontohan,” kata Rusmani mengungkapkan pengalamannya.

Dalam kesempatan itu, Bagus Aryo, Deputi Direktur Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) KNEKS menyampaikan paparan tentang apex IKMS.

“Ada tiga fungsi utama apex, yakni menghimpun dana, dukungan keuangan (likuiditas dan pembiayaan), serta technical support,” ujar Bagus dalam paparannya.

Bagus mengapresiasi Pusat BTM Jawa Tengah yang telah melaksanakna fungsi apex.

Ia berharap, kinerja sebagai apex terus meningkat dan dapat menjadi mock up atau percontohan bagi apex IKMS berbentuk koperasi sekunder.

Menurut analis Kebijakan KNEKS, Iwan Rudi Saktiawan, agar IKMS berkembang dan berkelanjutan, perlu dukungan kuat atas keberadaan apex IKMS.

‘’Karena itu, saat ini KNEKS merekomendasikan beberapa penyempurnaan regulasi yang dapat merekognisi apex sehingga lebih dapat memberdayakan anggotanya. Dengan apex yang kuat, maka dapat memperkuat anggota-anggotanya, yakni koperasi primer."

Dalam kesempatan itu, Akhmad Syakowi, Ketua Pusat BTM Jawa Tengah menyampaikan, BTM memiliki tiga level kelembagaan. BTM sebagai koperasi primernya, Pusat BTM pada level provinsi, dan Induk BTM pada level nasional.

Dengan demikian Pusat BTM Jawa Tengah adalah salah satu dari beberapa Pusat BTM anggota dari Induk BTM.

Pada acara tersebut, dari BTM selain Akhmad Syakowi dan Rusmani, hadir pula Rusman Efendi (Sekretaris Induk BTM) dan Agus Yuliawan (Direktur Eksekutif Induk BTM).

Sedangkan dari KNEKS selain Bagus dan Iwan, hadir pula Slamet Prayitno (Kepala Divisi Pemantauan Program dan Kinerja Industri Produk Halal KNEKS) dan Arief Aditya (Analis LKMS KNEKS).

Di Pekalongan, selain ke Pusat BTM Pekalongan, KNEKS melakukan kunjungan koordinasi ke BMT Bahtera pada hari yang sama, membahas digitalisasi IKMS.

Sedangkan pada hari sebelumnya, yakni Rabu (25/6/2025) diselenggarakan sosialisasi tentang Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) serta rencana strategis pengembangan dan keberlanjutan IKMS 2025-2029.

Rangkaian kegiatan sosialisasi dan kunjungan koordinasi ke Pekalongan diharapkan makin menguatkan peran IKMS pada pembangunan nasional. Penguatan kontribusi tersebut di antaranya dengan sinerginya IKMS eksisting dengan KDMP, dan makin kuatnya apex IKMS dalam memberdayakan anggotanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement