REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan kantor cabang BSI di Arab Saudi dapat beroperasi pada tahun depan. Plt Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta mengatakan BSI saat ini telah mengantongi izin prinsip mendirikan kantor cabang di Arab Saudi.
"(Kantor) cabang ini bisa melakukan transaksi consumer banking untuk individu dan juga untuk transaksi bisa commercial banking," ujar Bob saat konferensi pers bersama Menteri BUMN Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (5/5/2025).
Kendati begitu, ucap Bob, BSI harus melalui sejumlah tahapan lain agar bisa beroperasi di Arab Saudi. Bob mengatakan regulator Arab Saudi akan meninjau seluruh persyaratan terkait kesiapan operasional kantor cabang BSI di Arab Saudi.
"Kira-kira ada beberapa yang harus disiapkan terlebih dahulu, selain gedung itu ada IT, SDM, dan SOP. Kalau SOP sudah tidak ada isu, tetapi konteks untuk IT dan juga kemudian gedung dan SDM itu berproses," lanjut Bob.
Bob meyakini BSI akan mampu memenuhi seluruh ketentuan yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi. Bob menyampaikan persetujuan izin operasi untuk bank negara lain beroperasi di Arab Saudi biasanya sekitar dua tahun.
"Kalau melihat referensi sejak izin prinsip dan beroperasi itu, bank dari negara tetangganya juga itu hampir dua tahun. Tapi kita cukup mengupayakan untuk satu tahun dari sekarang," sambung Bob.
Bob mengatakan pembukaan kantor cabang di Arab Saudi sejalan dengan visi perusahaan sebagai 10 bank syariah terbesar dunia untuk menangkap pasar global. Bob mengatakan kantor cabang Arab Saudi menjadi kantor cabang BSI kedua setelah kantor cabang Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
"Untuk pasar global di sana memang kita akan coba fokus terhadap ekosistem haji dan umrah," ucap Bob.
Bob menyampaikan jumlah jamaah haji tercatat sebanyak 1,2 juta orang tahun ini dan diprediksi meningkat hingga dua juta orang pada dua tahun hingga tiga tahun mendatang. Selain itu, lanjut Bob, Menteri BUMN Erick Thohir juga mendorong kantor cabang BSI dapat meningkatkan potensi kerja sama perdagangan dengan Arab Saudi.
"Tadi kata Pak Menteri (BUMN), kita juga akan membuka ruang perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi," kata Bob.