REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian terus berinovasi dalam memberikan layanan kepada masyarakat, salah satunya dengan menghadirkan layanan bullion bank atau bank emas bersama PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan kehadiran bank emas ini bertujuan untuk menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan emas.
"Simpanan ini tentunya bisa didepositokan, sehingga masyarakat bisa menabung emas, kemudian deposito bisa tiga bulan, enam bulan, dan 12 bulan," ujar Damar saat peresmian layanan bank emas Pegadaian dan BSI di kantor pusat Pegadaian, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Selain sebagai tempat menyimpan dan mendepositokan emas, ucap Damar, bank emas Pegadaian dan BSI juga menjadi solusi bagi pihak-pihak yang membutuhkan emas untuk keperluan produksi, seperti pembuatan perhiasan atau kebutuhan lainnya. Setelah menghimpun dana berupa emas, Damar menyampaikan ada pihak lain yang membutuhkan emas untuk produksi atau segala macam yang berhubungan dengan emas.
"Mereka bisa meminjam emas di Pegadaian dan mengembalikannya ke Pegadaian lagi," sambung Damar.
Damar juga menekankan minat masyarakat terhadap investasi emas semakin meningkat seiring dengan literasi yang berkembang. Damar menyebut masyarakat tahu nilai emas itu sepanjang zaman naik terus.
"Adanya literasi emas menyebabkan masyarakat semakin tertarik untuk membeli emas," lanjut Damar.
Untuk mendukung kebutuhan penyimpanan emas, ucap Damar, Pegadaian menyediakan penyimpanan emas dengan kapasitas besar sehingga bisa menampung semua titipan emas, baik dari koperasi maupun retail. Tidak hanya itu, ucap Damar, Pegadaian juga memfasilitasi perdagangan emas.
"Dengan adanya ini, perdagangan emas bisa berjalan lancar. Ada yang menjual, ada yang membeli, dan sebagainya. Pegadaian menjadi hub untuk semua kegiatan terkait emas," sambung Damar.
Damar menyampaikan layanan deposito emas Pegadaian telah mencapai 300 kilogram emas atau sekitar Rp 500 miliar dalam dua minggu sejak diluncurkan. Damar meyakini angka ini akan semakin meningkat setelah resmi diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Kita bisa lihat 300 kilo emas itu ya sekitar sekarang ambil Rp 500 miliar. Apalagi setelah nanti diluncurkan sama Pak Presiden, tentunya masyarakat semakin menarik untuk menabung emas," kata Damar.