Selasa 10 Sep 2024 15:18 WIB

BEI Raih Penghargaan Pengembangan Wakaf Saham

Penghargaan diberikan atas inovasi BEI dalam mengembangkan wakaf saham di Indonesia.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meraih penghargaan kategori Inovasi Pengembangan Wakaf dari Forum Wakaf Produktif (FWP) dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) FWP yang ketiga di Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/9/2024).
Foto: dok Republika
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meraih penghargaan kategori Inovasi Pengembangan Wakaf dari Forum Wakaf Produktif (FWP) dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) FWP yang ketiga di Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meraih penghargaan kategori "Inovasi Pengembangan Wakaf" dari Forum Wakaf Produktif (FWP) dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) FWP yang ketiga di Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/9/2024). Penghargaan diberikan atas inovasi BEI dalam mengembangkan wakaf saham di Indonesia, yang diterima Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh.

"Sebelumnya, selama empat tahun berturut-turut dari 2019 sampai 2022, BEI mendapatkan penghargaan sebagai 'The Best Islamic Capital Market' dari Global Islamic Finance Award," ujar Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Kautsar menjelaskan terdapat 639 saham syariah di BEI yang merupakan 68 persen dari total saham tercatat per 9 September 2024. Untuk efek syariah selain saham per Juli 2024, lanjutnya, sudah terdapat 251 reksa dana syariah dan 2 ETF syariah, sedangkan untuk sukuk terdapat 240 sukuk korporasi dan per 29 Agustus 2024 terdapat 93 sukuk negara.

Dari sisi transaksi, per 9 September 2024, secara year to date (ytd) rata-rata harian volume transaksi dari saham yang masuk ke dalam Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) sebesar 76 persen dari total volume transaksi di BEI.

Kemudian, rata-rata harian nilai transaksi dari saham syariah sebesar 58 persen dari total nilai transaksi di BEI, dan rata-rata harian frekuensi transaksi dari saham syariah sebesar 71 persen.

"Sementara itu, kapitalisasi pasar dari saham yang masuk ke dalam ISSI mencapai 54 persen dari total kapitalisasi pasar seluruh saham di BEI," ujar Kautsar.

Melansir data Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB-SOTS), jumlah investor saham syariah meningkat 240 persen dari tahun 2018 yang sebanyak 44.536 investor, menjadi sebanyak 151.560 investor pada Juli 2024.

Sampai saat ini, BEI telah mendapatkan tiga penghargaan berbasis syariah di tingkat nasional, di antaranya IAEI Award 2019 dalam kategori "Pengembangan Pasar Modal Syariah" pada 2019, Anugerah Syariah Republika Award dalam kategori "Lembaga Penggerak Investasi Syariah" pada 2023, serta award dari Forum Wakaf Produktif dalam kategori "Inovasi Pengembang Wakaf" pada 2024.

Sebagai lembaga yang resmi mengelola wakaf, para Nazhir selalu dilibatkan dalam pembekalan kompetensi pasar modal syariah, terutama terkait wakaf saham.

Kautsar menyebut BEI juga membantu memfasilitasi hubungan antara Nazhir, seperti Badan Wakaf Indonesia (BWI), Dompet Dhuafa, Rumah, Wakaf, Wakaf Warrior, dan Sinergi Foundation, dengan AB-SOTS agar sosialisasi terkait pasar modal syariah terus dilakukan secara berkesinambungan dengan stakeholders terkait.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement