Senin 08 Apr 2024 16:30 WIB

Festival Tumbilotohe di Gorontalo Digelar Lebih 'Hijau'

Festival Tumbilohote ke depan diharapkan lebih ramah lingkungan.

Seorang anak menyalakan lampu minyak di alikusu (arkus) saat tradisi tumbilotohe di Bulota, Gorontalo, Rabu (20/5/2020).
Foto: Adiwinata Solihin/ANTARA
Seorang anak menyalakan lampu minyak di alikusu (arkus) saat tradisi tumbilotohe di Bulota, Gorontalo, Rabu (20/5/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Gorontalo menggelar Festival Green Tumbilotohe atau malam pasang lampu 2024 dengan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan di Sombari, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Asisten II Setda Provinsi Gorontalo Handoyo Sugiharto mengatakan, Pemerintah Provinsi Gorontalo terus melestarikan tradisi Tumbilotohe yang ramah lingkungan. "Sehingga diharapkan tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak tanah, tetapi menggunakan bahan bakar nabati," ucap dia.

Baca Juga

Handoyo berharap gerakan Tumbilotohe hijau itu akan terus dilakukan, sehingga pada tahun depan akan lebih meluas, lebih tersebar informasi  ke masyarakat.

Ia menjelaskan, Green Tumbilotohe adalah kegiatan yang berbasis keunikan tradisi lokal dan dikemas mendukung pariwisata hijau. Contohnya wadah lampu dari buah pepaya dan menggunakan bahan bakar minyak kelapa.

Festival itu dilaksanakan di Sombari karena masih mempertahankan tradisi yaitu masih menggunakan lampu-lampu tradisional dan memiliki komunitas untuk melaksanakan kegiatan Tumbilotohe.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Gorontalo Zamroni Agus mengatakan, pelaksanaan Festival Green Tumbilotohe itu memadukan tradisi lokal dengan pariwisata hijau dengan kembali menggunakan lampu tradisional yang berbahan bakar minyak kelapa yang lebih ramah lingkungan dan anti polutan.

Ia berharap dalam pelaksanaan tahun ini bisa meningkatkan antusiasme dari masyarakat lokal, untuk melaksanakan dengan cara yang ramah lingkungan di masa yang akan datang. Zamroni berharap kegiatan itu juga menjadi momentum kebangkitan sektor pariwisata.

Juga bisa membuka lapangan pekerjaan, memajukan para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif serta sebagai wadah kreatifitas para pekerja seni dan budaya. Dengan begitu, secara signifikan akan meningkatkan jumlah wisatawan nusantara.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement